Page 5 - KLIPINGBPPT30022019PAGI
P. 5
Judul
Kemarau Panjang dan Susahnya Menciptakan Hujan Buatan
Media
Tempo.co
Terbit
30 September 2019
Tone
Positif
Hal/link
https://tekno.tempo.co/read/1253572/kemarau-panjang-dan-susahnya- menciptakan-hujan-buatan/full&view=ok
Jurnalis
Erwin
Kemarau Panjang dan Susahnya Menciptakan Hujan Buatan
Reporter: Tempo.co
Editor: Erwin Prima
Minggu, 29 September 2019 07:18 WIB
Sebuah helikopter menjatuhkan air hujan buatan saat kebakaran hutan di Orange, California, 9 Oktober 2017. REUTERS/Mike Blake
TEMPO.CO, Jakarta - Usaha Tim Teknologi Modifikasi Cuaca atau Hujan Buatan Palangka Raya, Kalimantan Tengah, memancing hujan dalam dua pekan berbuah hasil. Selama 30 menit, pada Jumat, 20 September lalu, hujan deras mengguyur Kota Palangka Raya dan Kabupaten Pulang Pisau di Kalimantan Tengah serta Martapura di Kalimantan Selatan, sebagaimana dilaporkan Majalah Tempo edisi 23 September 2019.
Sehari sebelumnya, menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hujan dengan intensitas deras berlangsung di sebagian wilayah Riau. Sudah 4.000 kilogram garam yang dipakai untuk memancing hujan buatan di kawasan itu. Pelaksana tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Agus Wibowo, mengatakan upaya memancing hujan buatan terus diintensifkan. “Agar kebakaran hutan dapat padam dan langit segera bersih kembali,” ujar Agus.
Kebakaran yang melalap kawasan hutan, gambut, serta lahan di Sumatera dan Kalimantan telah memicu kabut asap tebal yang merangsek hingga ke negeri jiran. Sejak Januari lalu, luas wilayah yang terbakar sudah lebih dari 328 ribu hektare. Ada hampir 16 ribu titik panas (hotspot) yang terdeteksi—sekitar 8.800 di antaranya di Kalimantan.
Kebakaran ini adalah yang terburuk setelah api menghanguskan 2,6 juta hektare hutan dan lahan pada 2015. Guru besar bidang perlindungan hutan Institut Pertanian Bogor, Bambang Hero Saharjo, mengatakan kondisi sempat