Page 14 - KLIPING BELMAWA 4 MARET (SORE)
P. 14
Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Ismunandar mengaku website UTBK SBMPTN error diperkirakan karena kapasitas email pendaftar yang berlebihan. Akibatnya website menjadi down.
Ia menjelaskan, panitia membuat aplikasi untuk proses seleksi para peserta. Tentu, proses tersebut harus dilakukan satu per satu. Untuk melalui proses seleksi, para peserta harus antre. ”Antrean panjang ini menyebabkan server error,” katanya.
Ismunandar mengimbau kepada para pendaftar agar tidak melakukan pendaftaran hanya terfokus pada satu waktu. Tujuannya, agar beban website tidak berlebihan. Apalagi proses pendaftaran masih lama. ”Ya, sebaiknya pendaftaran jangan terfokus. Ini baru dibuka, waktunya juga masih panjang. Jadi buru-buru, kan pendaftaran tidak harus pada awal,” ujar Ismunandar.
Menanggapi hal ini, Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta Musni Umar mengatakan, proses masuk ke perguruan tinggi negeri selama ini memang kerap mengalami masalah.
Pemerhati pendidikan ini menilai persoalan disebabkan karena pembuatan sistemnya dibangun secara sepihak, dan kurang menyerap aspirasi masyarakat, khususnya para calon mahasiswa. Sehingga hasilnya sering menyulitkan bagi para calon mahasiswa.
”Harusnya para pemangku kepentingan menyerap aspirasi para calon mahasiswa, tanyakan kepada mereka, sistem seperti apa yang membuat mudah dan bukan malah membuat sistem yang menyulitkan,” ujar Musni, Minggu (3/3/2019).
Dia mengatakan, sebagian besar calon mahasiswa ingin masuk ke universitas negeri. Jumlahnya pun sangat besar, sehingga membutuhkan sistem yang mudah dilaksanakan. Terlebih, para siswa ini kan tetap membayar dan bukan gratis.
Kemudian, pemerintah juga harus membuat kebijakan secara proporsional. Di mana ada kuota khusus yang disediakan bagi siswa-siswa tertentu yang berasal dari daerah pelosok nusantara. Selama ini proses masuk perguruan tinggi negeri dilakukan berdasarkan persaingan bebas. ”Kondisi ini justru membuat para siswa di pelosok dan dengan kondisi perekonomian yang tidak mampu kehilangan kesempatan masuk perguruan tinggi negeri,” jelasnya.
Lebih lanjut, Musni meminta pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh kepada para pembuat sistem yang buruk dalam proses masuk ke perguruan tinggi negeri ini. Dengan demikian di masa mendatang, hal seperti itu tidak terulang yang membuat keresahan di tengah masyarakat. ”Penerapan sanksi tegas harus dilakukan,” tandasnya.
Siapkan Lokasi Tes
Terkait lokasi tes, Ketua LTMPT Ravik Karsidi menuturkan, masyarakat tidak perlu khawatir. Pihaknya sudah menyiapkan pusat layanan tes yang cukup, yakni ada 73 lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. ”Setiap tempat dan tanggal itu ada 20 sesi. Masing- masing sesi juga sudah kami sampaikan kuotanya. Jadi, ya menyesuaikan saja,” terangnya.