Page 10 - KLIPINGBELMAWA28092019PAGI
P. 10
Judul
BEM se-Kota Semarang Kritik Ancaman Sanksi ke Rektor yang Gerakkan Mahasiswa Demo
Media
Merdeka
Terbit
28 September 2019
Tone
Negatif
Hal/link
https://www.merdeka.com/peristiwa/bem-se-kota- semarang-kritik-ancaman-sanksi-ke-rektor-yang-gerakkan- mahasiswa-demo.html
PR VALUE
Rp.30,000,000
Jurnalis
Danny
BEM se-Kota Semarang Kritik Ancaman Sanksi ke Rektor yang Gerakkan Mahasiswa Demo
Sabtu, 28 September 2019 00:36
• Reporter : Danny Adriadhi Utama
Demo Mahasiswa di Semarang. ©2019 Liputan6.com/Gholib
Merdeka.com - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam BEM se-Kota Semarang memprotes kebijakan Menristekdikti M Nasir memberi sanksi kepada rektor dan dosen yang mendorong mahasiswa ikut demo. Presiden BEM Universitas Negeri Semarang, Syaiful Mujab mengatakan pihaknya akan menempuh jalur hukum jika sanksi tersebut dijatuhkan.
"Saat kita aksi demo depan Gedung DPRD Jateng sudah minta izin rektor Unnes, Prof Faturrahman. Makanya, kita tidak takut sama sekali sama kebijakan Menristek. Kita bersama rekan advokat dan LBH akan tempuh jalur hukum kalau memang dapat sanksi dari kampus," kata Syaiful, Jumat (27/9).
Dia menyebut aksi mahasiswa yang menolak RKHUP direspons dengan sebuah gagasan dan kajian akademis. Pemerintah sebenarnya bisa membuat narasi yang positif demi kemajuan demokrasi bangsa Indonesia.
"Harus dilawan lewat gagasan dan bukan dengan cara-cara kayak gini. Lagian, sanksi buat mahasiswa yang ikut demo kayaknya tidak akan dilakukan oleh kampus. Toh saya yang berulang kali kena ancaman drop out dan skorsing gara-gara ikut demo sampai sekarang tidak pernah terbukti. Saya tetap bisa ikut kuliah sampai saat ini," jelasnya. Terpisah Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Undip, Muhammad Anis Ilahi mengaku bahwa kebijakan Menristek menunjukkan sebuah kegagalan dari kebijakan yang digulirkan oleh pemerintah.
"Saya tentu sangat kecewa karena Pak Nasir itu kan alumni rektor Undip. Ketika kebijakannya diterapkan, maka jadi senjata makan tuan bagi pemerintah. Pemerintah malah kurang bijak dalam menyelesaikan permasalahan," kata Muhammad Anis Ilahi. Dia mengaku kaget, aksi yang dilakukan mahasiswa Undip menolak RKUHP diikuti lebih dari 5.000 mahasiswa. Menurutnya, sikap tersebut bagian wujud kekecewaan terhadap Pemerintah.