Page 24 - KLIPINGBELMAWA28092019PAGI
P. 24
Judul
Rektor Menilai Ancaman Menristekdikti Soal Sanksi Tak Bijak
Media
Medcom
Terbit
28 September 2019
Tone
Negatif
Hal/link
https://www.medcom.id/pendidikan/news- pendidikan/JKRVgOVK-rektor-menilai-ancaman- menristekdikti-soal-sanksi-tak-bijak
PR VALUE
Rp.30,000,000
Jurnalis
Intan
Rektor Menilai Ancaman Menristekdikti Soal Sanksi Tak Bijak
Pendidikan demo mahasiswa Pendidikan Tinggi
Intan Yunelia • 27 September 2019 16:28
Jakarta: Rektor Universitas Widya Mataram Yogyakarta (UWMY), Edy Suandi Hamid menanggapi pernyataan Menristekdikti, Mohamad Nasir tentang sanksi kepada rektor yang mengerahkan mahasiswanya berdemo, terlebih lagi melakukan tindak anarkis saat berunjuk rasa. Menurut Edy, pernyataan soal sanksi tersebut mengancam kebebasan berpendapat di mula umum.
Edy menilai pernyataan Menristekdikti terkait sanksi bagi rektor tersebut tidak sesuai dan tidak tepat. “Saya kira sebaiknya Pak Menristek lebih bijak. Tentu bisa saja Menteri memberi sanksi kepada rektor kalau ternyata rektor menghasut dan mewajibkan demo. Apalagi sampai menganjurkan demo anarkis. Kalau sekadar membebaskan mahasiswa berdemo atau tidak berdemo lantas disanksi, sungguh naif,” kata Edy Suandi Hamid kepada Medcom.id, Jumat 27 September 2019.
Padahal sejarah perjalanan bangsa ini banyak disumbangkan oleh suara aktif kaum terpelajar seperti mahasiswa. Bahkan buah reformasi demokrasi adalah peran dari mahasiswa yang menumbangkan era orde baru.
\
“Coba kita balik sejarah perjuangan bangsa pasca kemerdekaan. Tampilnya orba dan reformasi datang dari kampus, para mahasiswa yang melakukan aksi sehingga memberikan kontribusi positif pada perjalanan bangsa. Mahasiswa bergerak sendiri dan tidak ada rektor ditindak oleh menterinya,” ujar Edy.
Pernyataan Menristekdikti seperti tindakan otoritarianisme. Seharusnya sebagai kaum pendidik, Menristekdikti mengutamakan proses dialog bukan justru mengancam.
“Saya khawatir menristekdikti sudah ikut-ikutan represif dan ini sangat tidak mendidik. Sebaiknya Menteri ajak bicara para rektor, tukar pikiran, bahas situasi bukan main ancam. Mahasiswa sudah dewasa, rektor saja kan tidak bisa main perintah, walau ke mahasiswa