Page 8 - KLIPINGBPPT12072019PAGI
P. 8

Judul
Hore! Indonesia Siap Produksi Cangkang Kapsul Berbahan Rumput Laut
Media
Detik.com
Terbit
12 Juli 2019
Tone
Positif
Hal/link
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4620309/hore- indonesia-siap-produksi-cangkang-kapsul-berbahan-rumput- laut
PR VALUE
Rp.0
Jurnalis
Khadijah Nur Azizah
Jakarta - Pemerintah terus melakukan upaya penuh agar industri farmasi di Indonesia makin berkembang dan bisa menyaingi negara lain dalam pembuatan obat. Beberapa tahun belakangan, industri farmasi Tanah Air mengalami kemajuan meski masih harus terus ditingkatkan.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah untuk membuat produk farmasi inovasi bangsa sendiri. BPPT dalam hal ini telah berhasil menghadirkan inovasi cangkang kapsul dari rumput laut, yang telah siap diproduksi massal.
"Dengan menggunakan bahan baku rumput laut yang sangat melimpah dan halal, produk cangkang kapsul ini diharapkan mempunyai daya saing yang tinggi secara ekonomi, dan dapat diterima baik oleh masyarakat pengguna," papar Kepala BPPT, Hammam Riza, dalam rilis yang diterima detikHealth, Kamis (11/7/2019).
Baca juga: Industri Alkes Dalam Negeri Meningkat, Menkes: Kenapa Harus Impor?
Sebelumnya, pembungkus kapsul untuk obat yang dikonsumsi masyarakat Indonesia terbuat dari gelatin yang bahan bakunya adalah impor. Padahal Indonesia menjadi salah satu negara produsen rumput laut terbesar sedunia, akan tetapi sebagian besar masih diekspor dalam bentuk bahan mentah.
Inovasi teknologi produksi cangkang kapsul rumput laut merupakan hasil karya dari para perekaya dan peneliti BPPT. Awalnya rancangan ini hanya berada dalam tataran invensi namun akhirnya bisa terpoduksi massal, bekerjasama dengan PT Kapsulindo Nusantara.
"Kami memberi apresiasi kepada tim dari PT Kapsulindo Nusantara atas kerjasamanya, kerja keras dan ketekunan serta kesabarannya bersama dengan BPPT yang telah bekerja keras menghasilkan paten bersama dan mewujudkan inovasi kapsul rumput laut, hingga dapat diproduksi secara massal pada skala komersial," pungkasnya.
 


































































































   4   5   6   7   8