Page 21 - KLIPINGBELMAWA140219(PAGI)
P. 21

Judul
Mengenal lebih dekat layanan Rumah Sakit Universitas Indonesia
Media
Viva
Terbit
13 Februari 2019
Tone
Positif
Hal/link
https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kesehatan-intim/1120794- resmi-dibuka-untuk-umum-begini-kecanggihan-rumah-sakit-ui
PR VALUE
Rp.30,000,000
Jurnalis
Annisa
Resmi Dibuka untuk Umum, Begini Kecanggihan Rumah Sakit UI  
 VIVA – Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) akhirnya resmi dibuka untuk umum, Rabu, 13 Februari 2019. Rumah sakit yang berada di area kompleks kampus UI, Depok, Jawa Barat itu digadang-gadang memiliki kapasitas hingga 300 tempat tidur, pada tahap pertama.   Peresmian rumah sakit itu dibuka langsung oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) RI, Prof. Mohamad Nasir didampingi Duta Besar Jepang untuk Indonesia H.E.Ishii Masafumi, Rektor UI Prof Muhammad Anis, Direktur RSUI dr. Julianto Witjaksono dan Chief representatives JiCA Indonesia Mr. Yamanaka Sinichi. Sebelumnya, RSUI telah beroperasi terbatas bagi sivitas akademika UI dan para staff di lingkungan UI sejak 22 November 2018 lalu. Rektor UI, Prof Muhammad Anis mengungkapkan, RSUI merupakan rumah sakit perguruan tinggi negeri pertama di Indonesia yang mempunyai konsep dan rancang bangun sebagai fasilitas pelayanan kesehatan satu atap (One Stop Health Services), mulai dari pelayanan primer, sekunder hingga pelayanan unggulan.   RSUI dibangun di atas lahan seluas 106.100 m2 dengan luas bangunan 82.074 m2 (14 lantai) dan berkapasitas 300 tempat tidur (tahap pertama), yang berada di kompleks area Gedung Rumpun Ilmu Kesehatan UI, Kampus Depok. “Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar, RSUI juga dilengkapi ruang observasi bagi para mahasiswa tanpa mengganggu kenyaman pasien. Gedung RS juga akan dilengkapi infrastruktur teknologi yang mendukung mahasiswa memantau tindakan medis secara live di ruang kelas (atas izin pasien),” katanya di Depok, Jawa Barat,
Rabu, 13 Februari 2019.   
 Bangunan utama RSUI berdiri di atas bantalan anti gempa yang berada di dasar konstruksi yang bertujuan untuk menahan guncangan dengan aman hingga 9.0 Skala Ritcher. Setiap lantai memiliki kompartemen tahan api dan bebas asap sebagai area aman tempat berkumpul, yang bertujuan untuk memudahkan evakuasi pada musibah kebakaran. “Ruang rawat inap ditata agar mendapat sinar ultra violet matahari untuk meminimalkan pertumbuhan kuman. Sistem kelistrikan bersifat variabel untuk menjamin penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak terputus sehingga dapat menekan biaya operasional,” jelas Anis. Kemudian, sistem tata alir dan penyejuk


































































































   19   20   21   22   23