Page 10 - KLIPINGBPPT15042019(SORE)
P. 10
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza berharap alat deteksi tsunami 'Buoy Merah Putih' yang telah terpasang di kawasan Gunung Anak Krakatau (GAK), menjadi titik awal Indonesia dalam menerapkan early warning system secara nasional.
"Kita ingin bentuk yang namanya itu konstelasi Buoy secara nasional," ujar Hammam RIiza dalam pesan singkatnya, Minggu (14/4/2019).
Hammam Riza bahkan mengaku bahwa saat ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah menyampaikan permintaan kepada BPPT untuk segera memasang buoy di kawasan lainnya, seperti Ambon dan Sulawesi Tenggara.
"Saat ini kami juga menerima permintaan BNPB untuk memasang buoy
sekitar Ambon dan Sulawesi Tenggara," jelas Hammam Riza.
Mantan Deputi bidang Teknologi Pengembangan Sumberdaya Alam
(TPSA) BPPT menekankan bahwa pihaknya juga menargetkan 3 fase pembangunan buoy dan Kabel Bawah Laut atau Cable Based Tsunameter (CBT).
Hal itu menurutnya sebagai bentuk upaya BPPT dalam memberikan kontribusi menjaga keselamatan masyarakat, melalui pemberian data peringatan dini tsunami yang handal.
Proses pemasangan Buoy Merah Putih oleh tim teknis Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di kawasan Gunung Anak Krakatau (GAK), Minggu (14/4/2019). (Istimewa)
Hammam Riza berharap agar masyarakat dan para pemangku kepentingan bisa mendukung penerapan early warning system secara nasional itu.
"Semoga rencana kami ini terus mendapat dukungan dari masyarakat, serta seluruh pemangku kepentingan terkait," kata Hammam.
Keberhasilan pemasangan buoy generasi ketiga tersebut dianggap sebagai salah