Page 11 - KLIPINGBPPT15042019(SORE)
P. 11

satu bentuk upaya pemerintah dalam menjaga
keselamatan masyarakat dari ancaman bahaya bencana tsunami.
Perjalanan Kapal Baruna Jaya IV yang membawa buoy itu dari Pelabuhan Tanjung Priok pada 10 April 2019, menuju titik lokasi pemasangan yang berada diantara GAK dan Pulau Sertung, membutuhkan waktu sekitar 16 jam.
Dalam proses perjalanan menuju perairan Selat Sunda, tim teknis BPPT sempat mengalami kendala selama beberapa hari lantaran cuaca yang cukup buruk dan gelombang yang cukup tinggi.
Tim teknis BPPT membutuhkan total waktu 3 hari dalam melakukan perjalanan dan
pemasangan buoy itu.
Sebelum memasang buoy, tim teknis BPPT telah melakukan pengecekan terhadap elektronik dan mekanik, agar alat deteksi tsunami itu bisa terpasang tanpa mengalami kendala.
Baca: Apapun Hasil Pilpres 2019, Prabowo Diprediksi Lawan AHY pada Pilpres 2024 Selain itu tim teknis juga telah melakukan survey batimetri sebelum memasang buoy tersebut di kawasan GAK.
Survey batimetri merupakan pemetaan dasar laut yang memiliki fungsi penting agar bisa menentukan titik sensor pendeteksi tsunami yang mau dipasang.
Setelah melewati perjalanan dan sempat mengalami kendala, Buoy tersebut pun akhirnya sukses dipasang di kawasan tersebut dan telah mengirimkan data perdana mengenai informasi gelombang laut ke Pusat Data Buoy Indonesia (PDBI) di Gedung BPPT yang ada di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Nantinya, alat itu akan mengirimkan data secara real time tiap satu jam, jika kondisi di lautan tempat sekitar buoy itu dipasang, dalam keadaan normal.
Namun jika terjadi tsunami, alat tersebut akan mengirimkan data lebih cepat, yakni tiap 15 detik.
  


































































































   7   8   9   10   11