Page 13 - KLIPINGBPPT04102019PAGI
P. 13

Ia menegaskan bahwa hal ini tentu akan sangat membantu, terutama di wilayah-wilayah yang jangkauan listrik dari PLN, sangat terbatas. Di situlah baru akan terasa manfaatnya. Maka tak heran jika mereka memilih Sumba Barat Daya sebagai lokasi riset dan konservasi energi terbarukan dari sinar matahari.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Teknologi dan Elektronika, Harjanto di momentum yang sama, bahwa saat ini mereka juga akan mencari kolaborasi yang tepat untuk ketiga energi terbarukan itu.
"Sebenarnya kami juga sudah memiliki alat untuk mendapatkan energi dari arus laut. Yaitu berupa propeller atau baling-baling yang bisa menghasilkan listrik saat diputar oleh arus. Tapi saat ini masih tertunda pemasangannya. Tapi itu sudah berada dalam rancangan," tambah Harjanto.
Keduanya berharap jika konservasi energi yang mereka riset ini sudah bisa berjalan sesuai target, paling tidak sebelum 2025 (target penjualan mobil listrik 20 persen), bisa tercapai. Meski tugasnya masih sangat banyak, termasuk menentukan harga jual yang kompetitif, agar kendaraan listrik bisa cepat diserap masyarakat.
(UDA)
Tuai Awan Hujan Lebih Banyak, BPPT Akan Pakai Hercules
CNN Indonesia | Kamis, 03/10/2019 13:32 WIB Bagikan :
Ilustrasi (LOIC VENANCE / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk melakukan penyemaian garam (NaCL) dalam jumlah lebih besar, BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) berencana memakai pesawat


































































































   11   12   13   14   15