Page 5 - KLIPING BELMAWA (18 SEPTEMBER 2019 - SORE)
P. 5
Judul
Akademisi: Mahasiswa Jayawijaya yang pulang kampung sulit diterima
Media
Antaranews.com
Terbit
18 September 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://www.antaranews.com/berita/1068764/akademisi- mahasiswa-jayawijaya-yang-pulang-kampung-sulit-diterima
PR VALUE
Rp.15.000.000
Jurnalis
Marius Frissun Yewun
Akademisi: Mahasiswa Jayawijaya yang pulang kampung sulit diterima Rabu, 18 September 2019 15:55 WIB
Ketua STIMIK Agamua Wamena Marthen Medlama. (ANTARA News Papua/Marius Frisson Y ewun)
Kalau mereka mau kembali (ke Manado) tidak apa-apa, tetapi kalau mau menetap di sini maka perlu kita dekati Dikti Wilayah XIV Papua dan Papua Barat.
Wamena (ANTARA) - Akademisi di Jayawijaya, Provinsi Papua Marthen Medlama mengatakan mahasiswa asal Jayawijaya yang pulang kampung akan sulit diterima di sejumlah kampus yang ada di wilayah itu.
Marthen Medlama di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Rabu, mengatakan tanpa surat pindah dari kampus asal maka mahasiswa yang kembali karena insiden rasisme belum tentu langsung melanjutkan kuliah.
Kalaupun mereka diterima tanpa surat pindah maka mereka akan memulai kuliah dari awal atau semester pertama. "Harus ada surat pindah baru kita bisa mengurus mereka masuk universitas atau kampus yang ada di Papua," katanya.
Baca juga: Kepala daerah se-Papua Barat berkumpul bahas isu kepulangan mahasiswa
Baca juga: Bupati Yahukimo sebutkan sebanyak 600 mahasiswa kembali ke Papua
Ketua STIMIK Agamua Wamena ini mengatakan jika orang tua ingin anak-anak mereka melanjutkan kuliah di Papua maka pemerintah provinsi harus bertemu Kepala LL Dikti XIV yang membawahi seluruh perguruan tinggi di Papua untuk mencarikan solusi.
"Kalau mereka pulang dan datanya masih ada di kampus asal, serta statusnya belum pindah maka mereka akan tercatat sebagai mahasiswa di kampus asal," katanya.
Marthen mengatakan hampir 200 orang pemuda-pemudi Jayawijaya yang kuliah di Manado sudah kembali ke Papua.
"Kalau mereka mau kembali (ke Manado) tidak apa-apa, tetapi kalau mau menetap di sini maka perlu dekati Dikti Wilayah XIV Papua dan Papua Barat," katanya.

