Page 8 - KLIPINGBELMAWA27032019(PAGI)
P. 8
Judul
Permenristekdikti Dicabut, Uji Kompetensi Nakes Diserahkan Ke Kampus
Media
Jawa Pos Online
Terbit
26 Maret 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://www.jawapos.com/pendidikan/26/03/2019/permenristekdikti- dicabut-uji-kompetensi-nakes-diserahkan-ke-kampus
PR Value
Rp.15,000,000
Jurnalis
Yesika
Permenristekdikti Dicabut, Uji Kompetensi Nakes Diserahkan Ke Kampus PENDIDIKAN 26 Maret 2019, 22:58:36 WIBJawaPos.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir telah mencabut Permenristekdikti 12/2016 tentang Uji Kompetensi Nasional Tenaga Kesehatan (Nakes) sejak 19 Maret 2019 lalu. Hal itu lantaran banyaknya Nakes lulusan perguruan tinggi yang tidak lulus uji kompetensi.
Kendati demikian, Nasir memastikan uji kompetensi tetap akan diberlakukan. Namun, tidak lagi ditangani panitia ujian kompetensi nasional seperti amanat Permen tersebut, melainkan oleh lembaga profesi dan sertifikasi. “Sekarang masih digodok Permenristekdikti baru yang kira-kita arahnya uji kompetensi diserahkan kepada masing-masing perguruan tinggi. Bisa bekerja sama dengan lembaga profesi dan lembaga sertifikasi di daerah," ujarnya saat ditemui di kantor Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
Meski diserahkan kepada masing-masing perguruan tinggi di daerah, pelaksanaan uji kompetensi diawasi dengan ketat oleh lembaga sertifikasi profesi (LSP). Adapun aturan tersebut belum dilakukan hingga saat ini lantaran masih menunggu Permenristekdikti yang baru. Namun, perguruan tinggi tetap bisa meluluskan mahasiswanya. "Yang sudah lulus silakan diwisuda. Uji kompetensi nanti kalau sudah diperbaiki aturannya. Kemarin peraturan secara nasional harus kami tarik dan diubah. Uji kompetensi tidak dilakukan secara nasional, menggunakan standar nasional," terang Nasir.
Sebelumnya, Permenristekdikti 12/2016 menuai protes dari Himpunan Perguruan Tinggi Kesehatan Indonesia (HPTKes) karena telah membuat 357.028 lulusan perguruan tinggi kesehatan tidak bisa bekerja alias menganggur.
Pasalnya, mereka tidak mempunyai sertifikat kompetensi untuk mencari pekerjaan yang sesuai pendidikannya ataupun membuka praktik sendiri.
Editor : Imam Solehudin Reporter : Yesika Dinta