Page 10 - KLIPINGBELMAWA3102019PAGI
P. 10

Judul
Kontes "Drone" Indonesia Diharap Hasilkan Produk Bernilai Ekonomis
Media
Kompas.com
Terbit
3 Oktober 2019
Tone
Positif
Hal/link
https://edukasi.kompas.com/read/2019/10/02/20322211/kontes- drone-indonesia-diharap-hasilkan-produk-bernilai-ekonomis
PR VALUE
Rp.60.000.000
Jurnalis
Y ohanes
Kontes "Drone" Indonesia Diharap Hasilkan Produk Bernilai Ekonomis Kompas.com - 02/10/2019, 20:32 WIB BAGIKAN: Komentar Menristekdikti Mohamad Nasir dalam pembukaan Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2019 di Rektorat Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jawa Timur, Selasa (1/10/2019).(Dok. Kemenristekdikti) Penulis Erwin Hutapea | Editor Yohanes Enggar Harususilo KOMPAS.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi ( Menristekdikti) Mohamad Nasir membuka Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2019 di Rektorat Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Selasa (1/10/2019). Dia mengharapkan kontes ini mampu mendorong mahasiswa menjadi penemu bidang kedirgantaraan yang dapat menciptakan paten bernilai komersil. Tidak hanya berhubungan dengan aspek ekonomi, para mahasiswa juga diharapkan mampu menciptakan robot terbang, wahana terbang tanpa awak, atau drone yang bisa membantu pertahanan negara dan penanggulangan bencana. "Saya berharap ini menghasilkan inventor baru, penemu baru dalam masalah robot terbang, karena teknologi di dalam hal ini menjadi sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi masa depan,” ucap Nasir melalui keterangan tertulis, Rabu (2/10/2019).
Inovasi untuk daya saing bangsa Terkait hubungan robot terbang dengan perekonomi, Menristekdikti memberi contoh daerah perkebunan. Saat ini cara mengawasi kebun itu bukan lagi melalui darat, melainkan lewat udara. Baca juga: Kemenristekdikti Gelar Pameran Teknologi dan Inovasi Anak Negeri Dia pun berharap dari 42 perguruan tinggi yang mengikuti KRTI 2019, ada teknologi drone yang mampu digunakan untuk pertahanan negara dan penanggulangan bencana. Menyangkut masalah keamanan, diharapkan robot terbang ini mampu mengamankan Indonesia dari segala serangan karena menjadi sangat penting, makanya harus didukung. “Selanjutnya, bagaimana penanggulangan bencana.
Apakah bencana karena banjir, haze atau asap, atau karena gempa bumi. Ini semua kita harus latih dengan baik. Dengan pesawat tanpa awak, kita bisa deteksi lokasi bencana," ujar Nasir. Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Nurhasan sebagai tuan rumah


































































































   8   9   10   11   12