Page 11 - KLIPINGBELMAWA30092019PAGI
P. 11

"Sedangkan dua lainnya, yakni mobil urban gasoline milik Tim Sapuangin dan mobil urban ethanol milik Tim Nogogeni berhasil menempati posisi kedua," katanya, Minggu (29/9/2019).
Dosen Departemen Teknik Mesin Industri ini menambahkan, persiapan masing-masing tim lebih singkat. Seperti yang diketahui, kedua tim tersebut juga baru saja merampungkan kompetisi Shell Eco Marathon (SEM) Asia 2019 pada Mei lalu di Malaysia.
"Dalam dua bulan, kami membuat rancangan pengembangan mobil dari evaluasi perlombaan sebelumnya, kemudian melakukan pembagian kerja tim, hingga membentuk timeline kerja," sahut Rafidah Farah Dhani, Staf External Relations Tim Sapuangin.
Rafidah menambahkan, timnya juga sempat mendapati kesulitan saat race berlangsung dikarenakan antrean yang terlalu panjang. "Waktu untuk mempersiapkan race di paddock menjadi lebih singkat," ucapnya.
Namun, lanjutnya, Sapuangin berhasil mengatasi permasalahan tersebut dan merampungkan balapan. Sapuangin berhasil menempati posisi kedua dengan konsumsi bahan bakar sebesar 336,359 km/liter untuk kategori mobil urban gasoline. Bahkan, dalam kategori urban diesel yang baru tahun ini diikuti, Sapuangin berhasil menempati posisi pertama dengan konsumsi bahan bakar sebesar 241,775 km/liter.
Sementara itu, tim Nogogeni yang berlaga di kategori urban motor listrik dan urban ethanol juga meraih kesuksesan. Kemenangan tersebut tidak begitu saja diraih.
Doni Kristiawan Geovano, Staf Media Tim Nogogeni mengakui bahwa timnya sempat mengalami kendala pada kontroler yang ada pada mobil urban listrik. "Waktunya lebih cepat, lintasannya juga di jalan raya, banyak elevasi naik turunnya," imbuhnya.
Tim Nogogeni berhasil keluar sebagai juara pertama pada kategori mobil urban motor listrik dengan konsumsi sebesar 151,077 km/kWh. Juga berhasil menempati posisi kedua dengan konsumsi bahan bakar sebesar 245,397 km/liter untuk mobil jenis urban ethanol. Kedua mobil tersebut berhasil menempuh balapan sebanyak 10 lap dalam waktu kurang dari 27 menit, sesuai yang disyaratkan dalam kontes.
Doni mengakui bahwa kali ini persaingan pada KMHE semakin ketat. Untuk itu, tim ITS memerlukan adanya evaluasi dan pengembangan inovasi. Ia mengungkapkan bahwa sistem transmisi daya dari sistem matik nantinya akan diubah menjadi sistem manual dengan kecepatan bertingkat. "Agar lebih mudah untuk stop and go dan menghadapi medan menanjak," jelasnya.


































































































   9   10   11   12   13