Page 8 - KLIPINGBELMAWA02052019(PAGI)
P. 8
Sedangkan divisi KRSBI menggunakan teknologi tinggi yaitu kemampuan image processing yang harus menggunakan kamera dan komputer mini berteknologi canggih.
Mikroporosessor harus dapat menghandle pergerakan robot. Selain itu, teknologi wireless yang digunakan untuk komunikasi antar robot dan juri. Tim Poliban mengikutsertakan tiga robot terdiri dua penyerang dan satu penjaga gawang dengan nama tim Sneijder.
Sementara divisi KRPAI, ada dua divisi yaitu beroda dan berkaki. Tim Poliban bernama B'yuku mengirimkan robot berkaki yang bergerak mengikuti labirin untuk mencari titik-titik api dan memadamkannya. Adapun divisi KRSTI, robot yang dibuat harus menyerupai manusia yang dapat menari dan berjalan mengikuti alunan lagu. Adalah tim Al-Fath yang diturunkan pihak Poliban.
Alfery yang juga tergabung sebagai tim inti KRSTI, menjelaskan, Tim Robotik Poliban menang selalu ikut kontes setiap tahunnya. "Mengenai keikutsertaan tahun ini telah didahului riset selama 4 bulan mulai September hingga Desember 2018 dan persiapan sejak Januari sampai Maret 2019," paparnya. Pada akhir pekan tadi, Tim Robotic Poliban sudah bertarung di even Lomba Robot Kontes Regional 3 di Kampus Unsoed Purwokerto.
Dua divisi berhasil lolos menjadi juara dan berhak untuk mengikuti Kontes Robot Nasional pada 19-23 Juni 2019 di Universitas Dian Nuswantoro, Semarang. Tim Robotik Poliban menunjukkan robat hasil karya mereka (istimewa/Poliban Banjarmasin)
Tim yang berhasil lolos adalah KRAI dan KRSBI. KRAI Juara Harapan 1 KRSBI-B Juara 3 dan juga meraih gelar Tim Strategi Terbaik. "Tim KRAI nantinya akan melakukan perombakan kembali agar pada saat kontes nasional bisa tampil sempurna dan untuk tim KRSBI juga akan memperbaiki lagi, baik dari segi mekanik dan programmnya agar di level nasional dapat kembali berjaya," jelas Alfery. Sedangkan bagi Tim KRAI dan KRSBI jika berhasil juara di putaran nasional di Semarang, mereka akan berlaga ke tingkat internasional di Mongolia.
(banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)