Page 20 - KLIPINGBPPT12032019 (SORE)
P. 20
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mencicipi kopi racikan siswa SMK 2019 Merdeka.com
Perkebunan Kendeng Lembu sendiri, sejauh ini telah memberikan ruang edukasi pada masyarakat tentang pengolahan biji kakao menjadi cokelat siap konsumsi. Selain itu, BUMN juga telah menginstruksikan Bank Mandiri dan PTPN untuk proses pembukaan jurusan baru tersebut.
Selain itu, pada Jumat (8/3) Pemkab Banyuwangi telah bekerjasama dengan BPPT untuk menyiapkan SDM pengembangan kopi dan cokelat dari hulu hingga hilir. Khususnya pengembangan SDM untuk siswa SMK dan santri, dengan harapan bisa menjadi pegiat bisnis rintisan kopi dan cokelat.
"Kami kerja bareng BPPT menyiapkan SDM kopi dan kakao sebagai bahan dasar cokelat karena dua komoditas itu cukup berlimpah di sini," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas seusai penandatanganan nota kesepahaman dengan Kepala BPPT Hammam Riza.
Anas menyampaikan, kopi dan cokelat memiliki tren bagus, saat ini di Banyuwangi terdapat lebih dari 100 bisnis rintisan kopi dan cokelat yang dikelola masyarakat. "Konsumsi kopi Indonesia cuma 1,5 kilogram per kapita per tahun. Jepang 5 kilogram, Finlandia bahkan 12 kilogram. Pasar ke depan sangat cerah. Kalau naik 4 kilogram per kapita per tahun, kebutuhan kopi dalam negeri tembus 1 juta ton, melebihi produksi sekarang, kita bakal kewalahan, maka butuh SDM yang kompeten dari hulu ke hilir," ujarnya.
Pada tahap awal, BPPT telah melatih ratusan siswa dari 10 SMK dan santri pesantren terkait pengolahan produk kopi dan cokelat dari hulu ke hilir.
"Kami fokus membantu dari hulu ke hilir untuk teknologi pangan. Proses hulu ke hilir