Page 14 - KLIPINGBPPT3172019PAGI
P. 14

Proses TMC ini diawali dengan mengukur udara vertikal ketinggian 5.000 kaki. Ketika ditemukan ada udara stabil, es kering akan ditabur. Operasi ini juga menggunakan pesawat yang serupa ketika melakukan TMC hujan buatan.
Pesawat jenis Cassa bisa digunakan dengan ketinggian terbang 8.000-12.000 kaki. Upaya menebar es kering juga bergantung ketebalan awan bisa lebih dari dua kali penerbangan.
Tanam Pohon
Seto mengungkapkan, TMC untuk mengatasi polusi udara ini merupakan langkah jangka pendek. Ke depan katanya, harus ada langkah jangka panjang untuk mengurangi polusi udara. Upaya itu antara lain mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke kendaraan umum.
"Perlu pula menanam pohon untuk menyerap polutan. Tiap gedung-gedung tinggi pun bisa menanam di atasnya dan membuat pancuran air yang membuat sirkulasi udara," ucapnya.
Untuk biaya TMC atasi polusi, tim TMC sudah punya kerangkanya. Biaya layanan TMC akan masuk ke kas negara dalam bentuk penerimaan negara bukan pajak. Sementara itu, ada juga mekanisme swakelola, di mana BPPT tinggal melakukan TMC, tanpa ikut mengatur aspek pembiayaannya.
Ia memperkirakan untuk TMC mengatasi polusi di kota besar biaya per harinya bisa mencapai Rp 130 juta-Rp 150 juta.
Baginya, TMC untuk polutan ini adalah teknologi yang relatif baru. Ia berharap ada partisipasi juga dari pemerintah daerah dan swasta untuk meningkatkan kemampuan teknologi ini. Salah satunya ketika teknologi ini diimplementasikan.
"Kita siap bantu Jakarta kalau diminta. Jika memang TMC untuk polutan ini mau digunakan, kami senang sekali," ujarnya.
Sementara itu terkait upaya menekan dan mengurangi polusi perlu juga dilakukan dengan mengubah bahan bakar bahkan memakai kendaraan berbasis listrik.
Direktur Penguatan Inovasi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Jumain Appe mengatakan, saat ini banyak kendaraan menggunakan euro 4, seharusnya sudah beralih ke euro 6.
"Butuh teknologi tinggi memang, teknologi kendaraan perlu berubah. Tapi pelan-pelan memang harus berubah. Kendaraan lama di atas 15 tahun sudah tidak boleh lagi misalnya," paparnya.
Di samping itu, untuk menekan polusi, batasi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke angkutan massal dan angkutan massal berbasis listrik.
Hal yang perlu juga dipikirkan adalah kehadiran pembangkit listrik tenaga nuklir yang bisa menggantikan pembangkit batubara yang masih menyumbang emisi dalam pengoperasiannya.
"PLTN harus jadi, kita dorong iptek nuklir ini. Persepsi yang menakutkan dari masyarakat soal nuklir harus kita ubah. Secara teknologi kita sudah siap," tandasnya.
Sumber: Suara Pembaruan


































































































   11   12   13   14   15