Page 13 - KLIPING BELMAWA (12 Juli 2019 - Sore)
P. 13
Sementara itu, terdapat pula Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) yang pada Progam Kemitraan besarnya disesuaikan dengan yang telah disepakati dalam Piagam Kerja sama Kemitraan antara ITS dengan mitra ITS.
Berikutnya, SPI pada Progam Mandiri harus dibayarkan sesuai dengan jumlah minimal yang telah ditentukan pada setiap prodi. Menariknya, kata Sigit, pada jalur vokasi kali ini banyak perubahan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Selain seluruh prodinya yang sudah menjadi sarjana terapan (setara S1), jalur masuknya pun tidak lagi menggunakan tes tulis sendiri seperti pada program Diploma 3 (D3) dulu. "Karena mulai tahun ini, ITS sudah tidak lagi membuka program D3," ujarnya.
Baca: ITS Hapus Program D3 Mulai Tahun Ini
Sigit mengaku, keputusan penggunaan nilai UTBK di jalur mandiri karena mempertimbangkan hasil evaluasi penerimaan yang menggunakan tes tulis. "Ternyata mahasiswa Vokasi ITS kebanyakan berasal dari Surabaya dan sekitarnya. Bahkan jumlahnya hampir 90 persen," terang dia.
Hal tersebut, kata SIgit, berimbas pada sebaran asal mahasiswa menjadi sangat sempit. Dengan menggunakan tes tulis, calon mahasiswa harus datang ke Surabaya untuk mengikuti tes itu.
"Sehingga hal itu menjadi suatu kendala bagi calon mahasiswa luar Surabaya," kata dia.
Dengan menggunakan nilai UTBK, ITS berharap sebaran asal mahasiswa Vokasi ITS nantinya menjadi lebih luas. “Tanpa tes juga lebih efisien sehingga biaya pendaftaran menjadi lebih murah,” ungkap guru besar Departemen Teknik Infrastruktur Sipil ITS tersebut.
(CEU)