Page 19 - KLIPINGBPPT25092019PAGI
P. 19

untuk pengeluaran bahan bakar pesawat, lalu garam yang digunakan untuk modifikasi cuaca, dan ongkos tenaga yang menjalankan program ini. "Itu tidak besar. Kecil itu, semua kan menggunakan barang negara semua," ucapnya.
Seto menjelaskan, dalam menangani karhutla di Sumatera dan Kalimantan, BPPT saat ini masih menggunakan empat pesawat antara lain dua pesawat Casa C-212-200 dan dua CN-295. Pesawast tersebut dioperasikan tiap hari dari pagi hingga malam hari. "Akhirnya Kalimantan bisa hujan secara signifkan besarnya 70 juta meter kubik," kata dia.
Seto sangat optimistis dapat menyelesaikan karhutla ini dengan TMC. Ia menargetkan hingga pertengahan Oktober, kebakaran ini bisa diatasi."Pertengahan Oktober akan sudah masuk hujan-hujan alam, bahkan saya sangat optimistis menargetkan akan reda," ungkap dia.
Sementara itu, Plt Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Ditjen PPI KLHK, Raffles B. Panjaitan menuturkan, bahwa upaya pengendalian karhutla di seluruh Indonesia dilakukan secara terpadu."Masih ada beberapa titik api tapi sudah ditangani oleh satgas, seperti di Kalbar, Kalteng sudah ada beberapa tim. Hujan sudah menurunkan titik api," tutur Raffles.
Menurutnya, pemerintah pusat dan daerah melalui satgas untuk melakukan pemadaman di kawasan karhutla. "Di samping itu juga dilakukan upaya water bomming, patroli dan penegakan hukum kepada para pembakar baik perorangan atau pun kelompok. Agar membuat efek jera," kata Raffles.


































































































   17   18   19   20   21