Page 15 - KLIPING BELMAWA (18 Juli 2019 - Sore)
P. 15

Judul
UB Minta Polisi Bongkar Sindikat Penyebar Stiker Jalur Belakang
Media
Detik.com - online
Terbit
18 Juli 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4628214/ub- minta-polisi-bongkar-sindikat-penyebar-stiker-jalur- belakang
PR VALUE
Rp 0
Jurnalis
Muhammad Aminudin
Malang - Universitas Brawijaya (UB) meminta polisi membongkar sindikat penyebar stiker yang menawarkan jalur belakang. Menurut Tim Hukum UB, para penyebar stiker bisa dipidanakan dengan kasus percobaan penipuan.
"Ini sindikat. kami berharap kepolisian bisa membongkar sindikat atau jaringan yang terlibat. Diawali dari barang bukti, keterangan saksi dan penyebar stiker yang tertangkap oleh satpam," ujar salah satu Tim Hukum Universitas Brawijaya Prija Djatmika kepada wartawan di kampus Universitas Brawijaya Jalan Veteran, Kota Malang, Rabu (17/7/2019).
Mengapa dikatakan sindikat percaloan? Menurut Prija itu karena mereka beraksi secara kelompok. Menurutnya ada 8 penyebar stiker dan brosur yang menawarkan jalur belakang untuk masuk ke UB via jalur mandiri.
"Yang tertangkap memang satu saat menyebarkan brosur dan stiker. Tetapi dalam pengakuannya ada 7 teman lainnya yang memiliki tugas sama di semua pintu masuk Universitas Brawijaya," imbuh dosen Fakultas Hukum itu.
Orang-orang itu, kata Prija, mayoritas berdomisili di Kota Surabaya. Mereka berangkat dengan menumpang dua mobil dengan tujuan Universitas Brawijaya.
"Yang ketangkap ngaku mahasiswa PTS di Surabaya asal Lamongan. Dia bersama 7 temannya, berangkat dari Surabaya menggunakan dua mobil ke sini (Universitas Brawijaya)," sambung Prija.
Ia menambahkan, ketika dilakukan penangkapan, tujuh pelaku lain berhasil kabur sebelum bisa diamankan satpam kampus. Upaya memancing mereka untuk menemui satu rekannya yang tertangkap gagal.
"Jadi mereka menyebar brosur dan stiker sebanyak 8 orang. Satu tertangkap yang 7 lainnya berhasil kabur. Nah, di sini tugas kepolisian untuk membongkar sindikat itu dengan melacak keberadaan 7 orang lain bersama otak dari aksi kejahatan ini," tutur Prija.
Prija mengakui, hingga saat ini Universitas Brawijaya belum melaporkan dugaan kasus penipuan secara resmi. Yang dilakukan sebelumnya hanya menyerahkan pria yang menyebar


































































































   13   14   15   16   17