Page 3 - KLIPINGBPPT21022019 (PAGI)
P. 3
Judul
Menristek menjawab mengapa dana riset Indonesia rendah
Media
Antara
Terbit
19 Februari 2018
Tone
Netral
Hal/link
https://www.antaranews.com/berita/800767/menristek- menjawab-mengapa-dana-riset-indonesia-rendah
PR VALUE
Rp 0
Reporter
Aditya Ramadhan
Menristek menjawab mengapa dana riset Indonesia rendah
Rabu, 20 Februari 2019 21:01 WIB
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir (kedua kiri) memberikan keterangan kepad wartawan di Denpasar, Rabu (20/2/2019). (ANTARA/Aditya Ramadhan)
dana riset Indonesia sudah meningkat sejak tahun 2015 yang sebesar 0,08 persen dari PDB menjadi 0,25 persen dari PDB pada 2017 Denpasar (ANTARA News) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menjawab rendahnya dana riset Indonesia karena masih bertumpu pada dana riset dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN).
Nasir dalam keterangannya pada wartawan di Denpasar, Rabu, dana riset Indonesia saat ini 76 persennya bersumber dari APBN dan sisanya dari swasta atau industri.
Menurut dia, hal tersebut berkebalikan dengan negara-negara seperti di Singapura atau Korea Selatan yang dana risetnya lebih banyak bersumber dari industri
"Singapura, negara tetangga kita, 80 persen dana riset dari industri atau swasta, 20 persen didanai oleh pemerintah. Di Korea Selatan dari pemerintah hanya 16 persen, dari industri 84 persen. Kita berapa, 76 persen, ini terbalik,” kata Nasir.
Oleh karena itu pemerintah akan mendorong agar industri lebih berkontribusi untuk pendanaan riset di Indonesia.
“Kami koordinasi dengan Menteri Perindustrian untuk mendorong riset dari industri itu bisa tergabung dengan Kemenristekdikti dan lembaga riset yang ada di Indonesia supaya jumlah anggaran riset bertambah,” kata