Page 5 - KLIPING BELMAWA (27 September 2019 - Pagi)
P. 5

Ia berharap, mahasiswa tidak terpengaruh isu politik dan mengedepankan diskusi di dalam kampus dalam menyampaikan aspirasinya. “Tuntutan mahasiswa kan sudah diakomodir oleh DPR. Kalau sudah diakomodasi harusnya sudah selesai. Jangan sampai diarahkan para penumpang gelap yang mempengaruhi maksud baik mahasiswa,” katanya.
Berbeda pandangan dengan Nasir, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin menegaskan demonstrasi merupakan salah satu cara untuk menyampaikan aspirasi masyarakat. Hal tersebut juga dijamin oleh UU.
ILUSTRASI unjuk rasa.*/DOK. PR Panggilan Alami
Ia menilai, aksi mahasiswa turun ke jalan merupakan bentuk panggilan alami dan tidak ada yang mengerahkan. “Mahasiswa itu terkoneksi secara nasional tentang gagasan mereka, keprihatinan mereka terhadap masalah yang sedang dihadapi oleh bangsa kita,” katanya.
Kendati demikian, Amin mengimbau kepada massa aksi agar tidak melakukan tindakan anarkistis yang merugikan masyarakat secara luas. Ia juga meyakini, tidak ada rektor yang mendorong atau mencegah mahasiswa untuk berdemonstrasi.
“Instruksi rektor untuk mencegah mahasiswa? Tidak ada, itu kampus. Otoritas kewenangan kampus dan juga saya kira rektor juga tidak melakukan instruksi untuk mencegah. Ya sepanjang dilakukan dalam koridor yang benar, tidak anarkis, itu bagian dari pematangan dan pendewasaan,” kata Amin.
Ia berharap, jika demonstrasi terus berlanjut, mahasiswa harus bisa memastikan bahwa aksinya tidak sampai disusupi oknum sehingga menyulut bentrokan. “Tetap santun dan yang paling penting substansi aspirasi yang diperjuangkan harus berargumen, harus punya dasar, dan harus punya visi yang jelas untuk kebaikan bangsa dan negara. Tidak sama sekali ditunggangi oleh kepentingan yang kontraproduktif yang tidak benar,” ujarnya.***


































































































   3   4   5   6   7