Page 6 - KLIPING BELMAWA (27 September 2019 - Pagi)
P. 6
Judul
Kemenristekdikti Turun Tangan, Demonstrasi Mahasiswa Bisa Berujung Sanksi
Media
Pikiranrakyat.co.id - online
Terbit
27 September 2019
Tone
Negatif
Hal/link
https://www.pikiran- rakyat.com/nasional/2019/09/26/kemenristekdikti-turun- tangan-demonstrasi-mahasiswa-bisa-berujung-sanksi
PR VALUE
Rp 15.000.000
Jurnalis
Muhammad Ashari
JAKARTA, (PR).- Presiden Joko Widodo menginstruksikan Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi M Nasir untuk berdialog dengan kampus terkait kontroversi rancangan undang-undang yang kini tengah marak diperdebatkan. Dialog itu dilakukan untuk meredam pengerahan massa, khususnya demonstrasi mahasiswa dari kampus-kampus.
M Nasir mengatakan, dialog akan dilakukan antara Kemenristekdikti dengan kampus. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia juga turut mendampingi memberikan pemahaman yang lebih detail mengenai RUU yang dinilai kontroversial.
“Saya sudah jadwalkan, minggu-minggu ini,” ujar M Nasir di Istana Kepresidenan seusai bertemu Jokowi, Kamis 26 September 2019.
Ia akan mengunjungi kampus-kampus yang ada di Semarang dan Madiun, Jumat 27 September 2019. Selain itu, beberapa pesantren juga akan didatanginya, Sabtu 28 September 2019.
SALAH seorang mahasiswa terjatuh saat saling desak dengan polisi pada unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin 23 September 2019. Dalam aksinya mereka menyuarakan dukungan terhadap KPK.*/ARMIN ABDUL JABBAR/PR
Menurut M Nasir, Jokowi telah memberikan arahan supaya jangan sampai ada pengerahan massa dan agar massa tidak melakukan hal-hal yang mengganggu keamanan.
“(Jokowi) mengajak mahasiswa untuk dialog dengan baik. Tidak melakukan aksi turun ke jalan, tapi kembali ke kampus masing-masing,” ujarnya.
Menyoal peran rektor dan sanksi
M Nasir mengatakan, rektor adalah yang bertanggung jawab selama ini bila ada mahasiswa yang demonstrasi dari kampus-kampus. M Nasir mengimbau supaya para rektor memberitahu mahasiswa untuk tidak turun ke jalan berdemonstrasi.
“Kami hanya mengimbau. Mereka insan akademik, intelektual, orang-orang terpandang pendidikannya. Kalau mereka orang terpandang pendidikannya, turun ke jalan sehingga tidak bisa dikontrol, apa bedanya nanti dengan tidak terdidik,” tuturnya.

