Page 8 - KLIPINGBELMAWA22062019PAGI
P. 8

Judul
Tujuh Universitas Indonesia Kolaborasi dengan Empat Universitas di Eropa
Media
Beritasatu
Terbit
22 Juni 2019
Tone
Positif
Hal/link
https://www.beritasatu.com/nasional/560495/tujuh-universitas- indonesia-kolaborasi-dengan-empat-universitas-di-eropa
PR VALUE
Rp.30,000.000
Jurnalis
Maria
Tujuh Universitas Indonesia Kolaborasi dengan Empat Universitas di Eropa
Presiden Tiongkok Xi Jinping (tengah) didampingi Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri upacara penganugerahan gelar doktor kehormatan dari Universitas Negeri St. Petersburg Rusia di St. Petersburg, Rusia, Kamis (6/6/2019). ( Foto: Xinhua / Li Tao )
Jakarta, Beritasatu.com - Tujuh perguruan tinggi (PT) di Indonesia bekerja sama dengan empat perguruan tinggi dari Eropa, untuk mencetak lulusan yang andal berwirausaha. PT dari Indonesia yang akan kerja sama dengan empat PT asing yakni Universitas Presiden, Universitas Padjajaran, Universitas Negeri Semarang, Universitas Islam Indonesia (Yogyakarta), Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Brawijaya, dan STIE Malangkucecwara.
Sementara empat PT asing yang terlibat dalam kerja sama antara lain University of Gloucestershire (UK), Dublin Institute of Technology (Irlandia), Fachhochschule des Mittelstandes (Jerman),dan University of Innsbruck (Austria). Khusus untuk kerja sama ini, dikatakan Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Belmawa Ristekdikti) Ismunandar, Kamis (20/6/2019), akan dibentuk konsorsium lewat sebuah proyek yang disebut growing Indonesia a triangular approach (GITA).
Proyek ini akan didanai oleh Erasmus, sebuah komisi di Uni Eropa yang mendukung berbagai kegiatan dalam bidang pendidikan, pelatihan, pemuda dan olahraga di berbagai negara. Ditegaskan Ismunandar, latar belakang kolaborasi PT Indonesia dan Eropa berkaca pada data Kementerian Perindustrian yang saat ini jumlah pengusaha di Indonesia sudah mencapai rasio 3,1% dari seluruh penduduknya. Rasio ini sudah melampaui standar internasional yang menetapkan angka 2%. Namun,untuk mengantarkan Indonesia menjadi negara maju jumlah tersebut belum cukup. Maka, perlu dukungan dari perguruan tinggi untuk meningkatkan rasio pengusaha.
Sementara negara-negara tetangga punya rasio yang lebih tinggi dari Indonesia.


































































































   6   7   8   9   10