Page 9 - KLIPINGBPPT06052019(SORE)
P. 9

meminta keyakinan pemilih melalui kotak dialog (Dialog Box). Semua proses itu hanya tinggal menyentuh layar.
Jika pemilih belum yakin. Pemilih bisa mengulang proses pemilihan. Jika sudah yakin dengan pilihan, pemilih akan mendapat struk yang membuktikan pemilih sudah menggunakan hak suara. Struk yang diperoleh berasal dari atak cetak (Printer) yang disediakan. Struk memuat informasi nomor TPS dan bilik suara serta pilihan yang bersangkutan.
Kemudian, pemilih wajib memasukkan struk tersebut ke dalam kotak audit. Sejenis kotak suara yang dinamakan audit, sewaktu-waktu bisa dibongkar ketika terjadi sengketa atau permasalahan. Nah, struk ini yang bisa menjadi alat bukti hukum.
"Rata-rata proses memilihnya setiap orang, hingga yang bersangkutan keluar dari TPS, maksimal satu menit," ungkap Andrari.
Pun saat penghitungan suara. Menurut Andrari, ketika pemungutan suara dinyatakan selesai, seketika itu pula langsung keluar hasil dan pemenangnya.
Petugas di TPS tak perlu lagi menghitung satu demi satu surat suara sebagaimana yang lazim dipraktikkan selama ini. Seandainya ragu dengan hasil yang muncul secara otomatis itu, bisa dibandingkan dengan struk yang tersimpan di dalam kotak audit.
Selanjutnya, petugas di TPS dapat langsung mengirimkan hasilnya ke pusat tabulasi nasional yang dikelola oleh KPU RI. Tanpa harus direkapitulasi secara manual dan berjenjang dari tingkat paling bawah hingga nasional.
Andrari menyadari bahwa bisa saja timbul dugaan atau kemungkinan terjadinya peretasan hasil Pemilu. Andrari memastikan kekhawatiran itu bisa diatasi. Sebab, hasil perhitungan bisa diaudit jika dianggap janggal.
Lagi pula, selama proses pemungutan suara, sistem dalam keadaan offline. Berbeda dengan banyak negara yang e-Votingnya terhubung ke internet sejak awal pemungutan suara. Sementara ala BPPT, tak ada perangkat yang tersambung ke jaringan internet.
Jaringan internet hanya dibutuhkan saat pengiriman hasil Pemilu di TPS ke pusat tabulasi nasional. Seandainya pun ada peretasan, akan mudah diketahui pelaku dan detailnya.
Andrari mengklaim inilah yang menjadi dasar keyakinanya bahwa e-Voting ini aman dari peretasan. Karena ketika pemungutan suara berlangsung, sama sekali tidak tersambung dengan internet.
Efisiensi dari segi waktu sangat terbukti. "Sekarang mau selesai jam berapa? Jika DPT-nya hanya 300 orang, jam 10 pagi jika semua sudah hadir, sudah selesai. Kalau DPT-nya 800. Jam 2 siang selesai. Mau DPT lebih banyak, juga tak masalah. Mau


































































































   7   8   9   10   11