Page 5 - KLIPINGBPPT06022019 (SORE)
P. 5
monoklonal antibodi yang dikembangkan berdasarkan strain virus lokal Indonesia sehingga diharapkan memberikan sensitivitas yang lebih baik.
"Komponen utama prototip kit diagnostik dengue BPPT berupa antibodi monoklonal anti-NS1 telah terbukti dalam skala laboratorium dapat mengenali virus dengue strain lokal Indonesia," ujarnya.
Saat ini, BPPT sedang melakukan finalisasi pembahasan dengan mitra industri, yakni salah satu badan usaha milik negara di bidang farmasi dalam rangka hilirisasi dan komersialisasi produk kit.
Kit diagnostik itu belum diproduksi secara masal dan masih menunggu tahap kerjasama dengan mitra industri.
Selanjutnya, kit itu juga masih dalam tahap proses perolehan izin edar, yang mana akan diajukan mitra industri kepada Kementerian Kesehatan.
"Semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama, kit deteksi dengue ini segera bisa diproduksi secara massal untuk membantu mengatasi penanganan wabah demam berdarah di Indonesia," ujarnya.
Terkait pengembangan produk, Pusat Teknologi Farmasi dan Medika BPPT mengembangkan anti-NS1 antibodi monoklonal (mAb) berbasis virus Dengue strain lokal. Virus Dengue strain lokal itu merupakan hasil isolasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan.
Kemudian, BPPT mengembangkan Kit Diagnostik DBD berbasis teknik imunokromatografi dengan menggunakan anti-NS1 mAb.
Perekayasa utama di Deputi TAB BPPT Imam Paryanto menuturkan pengembangan kit itu sudah dimulai dalam dua tahun belakangan.
Dia mengatakan produk itu telah melalui tahap pengujian internal dan memberikan hasil sensitivitas yang bagus.
"Kalau negosisasi lancar (dengan mitra industri), diharapkan tahun ini bisa (produksi massal)," ujarnya.
Sebagai produk dalam negeri, dia mengatakan KIT Diagnostik DBD akan lebih murah dibandingkan dengan produk impor yang beredar.
Pewarta: Martha Herlinawati S Editor: Zita Meirina