Page 10 - LOMBAJURNALIS
P. 10
mahasiswa S1 Elektro itu. Diakuinya, pikiran dan tenaga dicurahkan pada robot selam tersebut. Pihak kampus memberi dukungan penuh dengan menanggung akomodasi hingga asupan vitamin bagi peserta lomba.
"Waktu kami untuk belajar dan kuliah. Hanya saat hari libur kami bisa bertemu keluarga dan sekadar bersantai. Setelahnya, kami kembali fokus pada tugas ini," ujarnya. Bagian uji coba dan evaluasi diakuinya sebagai proses terpenting yang menuntut disiplin, kreativitas, serta pantang menyerah.
Menurut Supriyono, mahasiswa antusias mengikuti berbagai lomba untuk meraih beasiswa dari kampus sekaligus kebanggaan menyandang predikat juara. "Bangga itu saat berhasil menampilkan karya terbaik di hadapan tim negara lain. Ya, itu yang bisa kami lakukan untuk negara ini," tuturnya.
Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Nasrullah Yusuf mendorong mahasiswa untuk terus belajar serta mengikuti lomba dalam bidang akademik maupun non-akademik. Menurut dia, layaknya robot yang melalui banyak proses hingga siap melaksanakan misi, mahasiswa juga menjalani berbagai tahap belajar, evaluasi, hingga mengukur daya saing melalui kontes sampai lulus menjadi SDM unggul. "Sejak awal kami menanamkan mental sang juara kepada mahasiswa. Mental tersebut harmoni dengan patriotisme menjadi generasi pemenang yang akan membawa bangsa ini pada kejayaan," ujarnya.
Anggota Forum Rektor Indonesia itu menjelaskan keikutsertaan mahasiswa dalam lomba bukan sekadar mengukur kemampuan. Terdapat nilai penting dalam proses tersebut, di antaranya menumbuhkan militansi untuk berprestasi serta membangun nasionalisme. "Mahasiswa yang hanya kuliah, mutunya berbeda dengan yang kuliah dan berprestasi. Tugas kampus memotivasi serta memberi kesempatan mahasiswa menjadi lulusan berdaya saing," ujar Nasrullah.
Direktur Kemahasiswaan Kemenristekdikti Didin Wahidin mengimbau mahasiswa terus mengembangkan teknologi. Pusat gencar mengadakan berbagai kontes, termasuk Kontes Robot Indonesia (KRI), sebagai sarana pembelajaran mahasiswa sekaligus demi meningkatkan harga diri bangsa. "KRI nuansanya adalah pembelajaran. Harapan kami besar kepada para peserta untuk berinovasi demi melambungkan Indonesia hingga ke tingkat dunia," kata Didin saat membuka KRI 2019 Regional I Sumatera di Universitas Teknokrat Indonesia, pekan pertama April.
Menurut dia, era revolusi industri salah satunya menekankan pada pengembangan teknologi. Teknologi robotik mahasiswa digadang bermanfaat bagi kemaslahatan manusia sehingga menyokong cita-cita luhur bangsa. Pada kesempatan itu, Kasubdit Penalaran dan Kreativitas Kemenristek Dikti Misbah Fikrianto mengatakan seleksi tersebut ialah upaya