Page 18 - LOMBAJURNALIS
P. 18
"Yang paling susah itu di gas karena mencari "valve" untuk komponen robot dan yang kedua algoritmanya juga susah sekali, karena kita ikut kompetisi di dua kategori. Alhamdulillah kita berhasil meraih juara," jelas Fauzi.
Ketertarikan Fauzi dengan robot, bukanlah dari lama. Ia baru menyukai robot sejak sememster satu. Awalnya ia tertarik dengan mesin, namun karena biaya risetnya yang mahal ia terpaksa banting stir mendalam robotik yang pada akhirnya mengantarkannya meraih sejumlah penghargaan nasional dan internasional.
Begitu Ken, satu-satunya perempuan dalam tim itu, yang mengaku sejak duduk dibangku SMK sudah menyenangi mekanika. Menurut Ken, ikut serta mengerjakan robot itu susah-susah gampang karena harus mencari kekurangan dari yang sudah desain yang sudah ada.
Sementara Rohman, mengatakaan kunci utama dalam pembuatan robot adalah hardwarenya. Ia, Ken dan Fauzi melakukan riset mengenai komponen apa yang dibutuhkan untuk menghasilkan robot yang memilki akurasi tinggi dalam memadamkan api.
"Jadi dalam kejuaraan itu, robot disuruh melakukan pemetaan dimana apinya berada. Acuan kita suhu ruangan, kalau suhunya berbeda berarti disitu ada api. Nah acuan api itu, sinar inframerah. Robot mencari api menggunakan sensor itu dan sensor yang mengarahkan robot ke titik itu," jelas Rohman.
Semua robot, baik kategori berkaki atau beroda memiliki misi memadamkan api dengan cepat di titik pada satu ruangan atau kamar yang menyerupai rumah. Semua robot, baik kategori berkaki atau beroda memiliki misi memadamkan api dengan cepat di titik pada satu ruangan.
Pada tahun sebelumnya, mereka berhasil meraih juara satu kontes robot Indonesia kategori regional dan nasional. Pada 2017, mereka juga berhasil meraih juara dua kontes robot tingkat nasional.
Berdaya saing
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Prof Ismunandar mengatakan saat ini Indonesia membutuhkan perguruan tinggi yang bermutu untuk menghasilkan lulusan yang berdaya saing dalam menghadapai era persaingan global.
Untuk itu, perguruan tinggi harus membuat terobosan dalam membuka program studi yang dibutuhkan. Tidak hanya fokus pada kegiatan akademik tetapi juga aktivitas lain di