Page 17 - LOMBAJURNALIS
P. 17
NO
6
Judul
Robot Kecil Hantarkan Tim Indonesia Juara Dunia
ROBOT KECIL HANTARKAN TIM INDONESIA JUARA DUNIA
Wajah Alfan Achmadillah Fauzi (25) terlihat sumringah saat ditanyai mengenai kontes robotik internasional yang baru saja diraih bersama dengan Rohmansyah dan Ken Dedes Maria Khunty
Tiga mahasiswa program studi teknik elektro Universitas Muhammadiyah Malang itu baru saja meraih juara pertama dan kedua untuk kategori robot pemadam api berkaki, dan juara dua untuk kategori robot pemadam api beroda pada ajang Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest (TCFFHRC) di Trinity College Hartford Connecticut, Amerika Serikat, 13-15 April 2019. Kontes robot itu diikuti 37 negara di dunia.
"Awalnya kami tidak mengira robot kami bisa meraih juara, karena pesaingnya cukup berat terutama dari China (Republik Rakyat Tiongkok)," ujar Fauzi saat ditemui di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis.
Fauzi mengatakan keunggulan timnya sehingga bisa memenangkan kejuaraan bergengsi itu, terletak pada dimensi robot yang kecil, sehingga manuver gerakan di setiap ruangan berjalan akurat. Jika mempunyai dimensi robot yang besar maka robot akan mudah menabrak dinding ataupun rintangan yang ada di kontes itu.
Dalam kompetisi robotik pemadam api internasional, lanjut Fauzi, yang dinilai tidak hanya bagaimana robot berhasil memadamkan api, tetapi juga bagaimana robot melalui rintangan yang ada di kompetisi itu. Pada kejuaraan itu, tim dari Indonesia itu menggunakan robot berkaki dan beroda.
Fauzi dan timnya belajar banyak dari kompetisi robotik yang diikutinya di dalam negeri. Pada saat itu robot yang dipunyainya mempunyai dimensi besar sehingga sulit gerak dan timnya gagal juara pertama. Sejak itu, ia berusaha membuat robot sekecil mungkin.
Untuk merancang robot pemadam api tersebut, Fauzi, Ken dan Rohman harus meluangkan waktu selama empat bulan. Bulan pertama digunakan untuk merancang bentuk robot, dan mematangkan desain sebelum dieksekusi. Kekurangan yang terdapat pada robot diperbaiki, ditambahkan sensor yang dibutuhkan dan tahap akhir masuk pada tahapan algoritma dan gerak robot. Ia dan timnya belajar banyak mengenai arti pentingnya kolaborasi.