Page 25 - LOMBAJURNALIS
P. 25
semakin ketat. Maka lulusan perguruan tinggi harus memiliki kompetensi lebih untuk mendapatkan pekerjaan. Nasir mengutarakan Google dan Apple, kedua perusahaan besar dunia dalam rekruitmen tidak menanyakan lulusan dari kampus mana.
"Tetapi kamu punya kompetensi apa, kemampuan dan prestasi apa," pungkasnya.
Sebelumnya, Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Prof Dr Jumain Appe, pada peresmian pelatihan Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) di Jakarta, pekan lalu, mengatakan, penting mindset atau pola pikir berorientasi entrpreneur sehingga khususnya alumni perguruan tinggi ketika lulus tidak hanya mencari kerja namun mampu menciptakan lapangan kerja.
Pentingnya pola pikir kewirausahaan ini diharapkan mampu melahirkan mahasiswa yang menjadi pemula rintisan bisnis atau startup dari kampus.
Jumain mencontohkan hal sama sejumlah startup yang merintis dari awal hingga berhasil dan sukses menjadi unicorn seperti Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan lain-lain.
"Mereka awalnya dari startup kecil hingga menjadi besar. Maka saya ingin acara ini menjadi momentum kebangkitan dunia kampus tumbuh menjadi startup sehingga apa yang dirintis CPBBT ini berkelanjutan dan mandiri," cetusnya.
Dalam kesempatan itu, Jumain mengutarakan bahwa program startup yang dirintis masih belum maksimal. Menurutnya, program CPPBT yang telah dijalankan tiga tahun sejak 2016 itu masih sebatas insentif yakni para peneliti belum mampu memberi manfaat dan kontribusi ke masyarakat bahkan banyak CPPBT yang mati di tengah jalan atau di lembah kematian.
"Masih banyak inovator perguruan tinggi mati di tengah jalan ini kita sebut sebagai 'lembah kematian'. Maka ke depannya, kita harus melakukan perubahan yang mengarahkan hasil penelitian menjadi produk yang memiliki nilai bisnis atau usaha," cetusnya. Sebab itu, ia berharap mahasiswa maupun dosen harus melakukan penelitian yang berorientasi pada kebutuhan.
Pola pikir harus diubah menjadi inovasi yang mampu menyelesaikan persoalan di masyarakat dengan melibatkan sumber daya alam sendiri maupun sumber daya alam dari luar. Dalam kesempatan sama, Direktur Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Retno Sumekar, menyatakan hal senada. Selama empat tahun terakhir, terdapat 558 CPPBT dari perguruan tinggi atau CPPBT-PT, yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia.
Namun, dari total 558 CPPBT tersebut yang naik kelas menjadi Perusahaan Pemula