Page 3 - KLIPINGBELMAWA1052019(PAGI)
P. 3
kepada organisasi ekstra kampus atau organisasi kemsyarakatan dan pemuda (OKP) untuk dapat kembali berkegiatan di kampus. Salah satu pasal krusial dalam Permenristekdikti tersebut adalah, pasal 1 yang berisi, "Perguruan tinggi bertanggungjawab melakukan pembinaan ideologi bangsa, NKRI, UUD dan Bhinneka Tunggal Ika melalui kokurikuler, intrakurikuler, maupun ekstrakurikuler."
Yayat Dinar selaku alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) berharap jajaran perguruan tinggi harus lebih proaktif menindaklanjuti Permenristekdikti tersebut. Selain itu, jajaran alumni dan berbagai pihak yang berkaitan langsung dengan agenda kebangsaan ini juga diharapkan bisa terlibat langsung.
Yayat yang pernah jadi ketua panitia Festival Rakyat Bogor Bersatu mengatakan animo para alumni untuk memperkuat agenda kebangsaan bisa dikatakan cukup bagus. Untuk itu, potensi-potensi alumni tersebut bisa diwujudkan dalam sejumlah kegiatan yang berkolaborasi dengan masing-masing perguruan tinggi. Bahkan, kolaborasi antaralumni dari berbagai peguruan tinggi juga bisa dilakukan secara bersama.
“Para alumni mempunyai ikatan sejarah dan emosional dengan almamaternya. Silaturhami yang dibangun juga dalam rangka memperkuat agenda kebangsaan dari pihak perguruan tinggi serta para mahasiswa,” ujarnya.
Karim dan Yayat sangat mendukung jika para alumni perguruan tinggi se-Indonesia mulai menginisiasi berbagai aktivitas dalam memperkuat kebangsaan tersebut. Apalagi, ancaman radikalisme di kampus sebenarnya masih saja ada dan belum diatasi dengan baik.
“Masih banyak para pengajar di sebagian besar kampus yang terus menggelorakan paham-paham radikalisme. Militansi mereka itu sangat tinggi dan terus melakukan kaderisasi secara terstruktur dan masif. Jangan sampai rezim ini terlena karena sudah menerbitkan aturan-aturan yang tidak pernah ditindaklanjuti,” tegas Karim.