Page 10 - KLIPINGBELMAWA25062019SORE
P. 10

oleh Kemendikbud, kata Doni, model tes perguruan tinggi negeri (PTN) perlu menerapkan sistem yang berkesinambungkan. "Baiknya terbesar adalah jalur tes dan jalur prestasi hanya 5 persen saja. Saat ini, kuota SNMPTN masih tinggi, yaitu 20 persen siswa di sekolah akreditasi A," ujar dia.
Baca juga: Aliansi Masyarakat Hingga Ombudsman Dirikan Posko Pengaduan PPDB Pengamat Pendidikan sekaligus anggota Badan Akreditasi Nasional (BAN) Itje Chodidjah mengatakan hal senada. Menurut dia, Kemeristekdikti perlu menyesuaikan sehingga tidak ikut melestarikan peningkatan kesenjangan sosial melalui sistem penerimaan peserta didik. "Industri 4.0 akan banyak menuntut kompetensi perorangan yang sejatinya bukan katrolan sekolah favorit atau perguruan tinggi negeri saja," ujar dia saat dihubungi reporter Tirto, Selasa (25/6/2019).
Sementara itu, Muhadjir Effendy berharap kuota penerimaan yang ada dalam SNMPTN dihapuskan. Tujuannya, peserta didik dapat bersaing dengan kompetensi yang dimiliki masing-masing individu. "Tidak usah melihat dari mana dia berasal sekolahnya, karena itu lebih adil," kata Muhadjir, di Jakarta, Selasa. SNMPTN Akan Dievaluasi Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir masih percaya penerapan skema akreditasi sekolah sebagai rujukan menjaring anak-anak masuk PTN melalui jalur penerimaan SNMPTN. "Ke depan ada klaster yang belum baik, kami akan perbaiki. Akreditasi kami akan percaya, makin tinggi berarti kualitas dia makin baik," ujarnya di Jakarta Pusat, Selasa.
Namun begitu, Nasir mengaku akan mengevaluasi proses penerimaan calon mahasiswa dalam SNMPTN setelah melihat penerapan zonasi yang dilakukan Kemendikbud. Menurut Nasir, kuota SNMPTN yang saat ini 20 persen bisa saja nantinya diturunkan menjadi 10 persen dan 10 persennya bisa dialihkan ke jalur SBMPTN. "Saya tetap akan memfilter pada calon mahasiswa yang berkualitas, kalau di sekolah itu tidak berkualitas, kuotanya akan turun," ujar dia
Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti Ismunandar mengatakan, institusinya segera bertemu dengan Kemendikbud untuk membahas persoalan ini. "Tapi pastikan itu [hasil evaluasi] untuk tahun depan. Kalau sekarang sudah lewat. SNMPTN hasilnya sudah diumumkan," ujar dia. Lebih lanjut, Ismunandar mengatakan, dirinya mendukung penerapan sistem zonasi Kemendikbud. Sebab, hal tersebut baik untuk pemerataan pendidikan di Indonesia. Namun demikian, ia juga mengakui daya tampung perguruan tinggi baik negeri dan swasta belum optimal. "Kursi perguruang tinggi terbatas,


































































































   8   9   10   11   12