Page 11 - KLIPINGBPPT18092019SORE
P. 11
Lebih lanjut ia menegaskan, sosok sang ayah merupakan pribadi yang bijaksana dan adil terhadap siapapun.
Ia mengenang sang ayah yang dikenal pula sebagai Bapak Teknologi itu merupakan sosok yang harus diteladani karena tidak pernah menilai orang lain dari sisi buruknya.
"Bapak itu seorang yang tidak membedakan, semua dirangkul, dan selalu melihat hal positif dari setiap orang," tegas Ilham.
Perlu diketahui, Bapak Teknologi sekaligus Alumni Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule (RWTH) Aachen, Jerman itu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019), tepat di samping pusara sang istri tercinta, Hasri Ainun Habibie.
Sejak awal September 2019, ia dirawat secara intensif oleh Tim Dokter Kepresidenan di ruang CICU, Paviliun Kartika, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Kondisi Eyang Habibie sebelumnya dikabarkan membaik dalam perawatan intensif di rumah sakit itu, namun kembali mengalami penurunan kondisi.
Ia pun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 83 tahun. Selamat jalan Eyang Habibie.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengenang Sang Ayah, Ilham Habibie: Seorang yang Tidak Membedakan, Semua Dirangkul, https://www.tribunnews.com/nasional/2019/09/18/mengenang-sang-ayah-ilham-habibie-seorang- yang-tidak-membedakan-semua-dirangkul?page=2.
Penulis: Fitri Wulandari Editor: Johnson Simanjuntak