Page 7 - KLIPINGBELMAWA21062019SORE
P. 7

o
N
u M
i
a p
u P
n k a s R
e p
P i e
p a
b
i p k
Pemerintah Memfasilitasi
SekolahDimintaTerapkan
SMdok
RI Semarang, Dr Muhdi bersama.(34)
A
ka agister
arang (UPGRIS) yang keilmuan di bidang pen- (Prodi) baru untuk tiga kan Dasar, Prodi Ilmu
sa Inggris.
lah satu perguruan ting- at besar nasional dalam
PG). Sementara untuk PGRIS masuk ke dalam ini juga selalu dilibatkan ru (PLPG) yang ada di
PG Sertifikasi, PPG (Gurdasus).
gan usaha peningkatan an melalui pembukaan gai bentuk pengemban- ter. Izin baru didapatkan I Semarang, Dr Muhdi,
rsebut, lanjut dia, meru- rodi magister dimiliki endidikan serta Prodi
p pembelajaran dengan memungkinkan maha- embelajaran jarak jauh , masih memungkinkan mudahan pembelajaran yang telah bekerja dan
papar dia.
atkan penghargaan dan n tinggi terbaik di Jawa
at. Hal ini diikuti dengan atan akademik melalui
perguruan tinggi swasta moran Ijazah Nasional ndarkan diri dari kasus an PIN telah dilakukan etentuan ini baru akan n-perguruan tinggi di
SEMARANG - Pemerintah memfasi- litasi penuh percepatan dosen untuk mencapai jenjang guru besar. Berbagai kebijakan di- temp
berpa
saika
”
negeri dan swasta kini turut mendorong aksel- erasi
seirin
mem
tutur
Tingg  e
DYP
Dn yayas
Univ Foru kepu Huku
E Faku besa
kemajuan almamaternya.
Menurut DYP Sugiharto, penerimaan
pangkat profesor juga tidak memandang latar belakang dosen. Pemerintah selalu mem-
berikan perhatian yang sama antara dosen ASN dan staf pengajar swasta, yang berada di bawah pengelolaan yayasan.
akademik,” imbuh guru besar ilmu pendidikan
Percepatan Guru Besar
Aplikasi Keuangan
SEMARANG - Sekolah yang berada di bawah ke- wenangan Pemprov Jateng, SLB/SMA/SMK negeri, diminta menerapkan sistem aplikasi keuangan. Alasannya, pengelolaan keuangan secara manual oleh sekolah selama dua tahun terakhir atau sejak bergabung
uh guna membantu staf pe ngJkuat dlekutolr kepala dan tel
n studi doktoral.
Tak hanya pemerintah penge
ngajar yang ”Bahkan di lingkungan LL Dikti 6, seba-
Kompetensi Lulusan Masih Dipertanyakan
ah menyele- gian besar profesornya berasal dari perguruan
dengan Pemprov Jateng pada 2017, akuntabilitasnya
tinggi swasta (PTS). Fakta ini menunjukkan lolakampus tidak ada diskriminasi dalam konteks
belum memadai.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (BPKAD) Jateng Sumarno mengatakan, penge-
peMncapeaidanigauru besar. Kond g dengan semakin tingginy bangun sumber daya manus
isiSinui,bagruas MUnenresditeu.ka
a kesadaran Kepangkatan
ia kampus,” Dia juga mengingatkan guru besar bukan
lolaan keuangan sekolah saat ini dilakukan secara ma- nual atau belum menggunakan sistem aplikasi. Dengan sistem manual maka validitasnya sulit terjamin. Ter-
Kepala Lembaga Layanan
Terbit
i (LL Dikti) Wilayah 6 Jat
Pendidikan gelar akademik, melainkan kepangkatan
masuk, belum dapat diperoleh informasi mengenai be-
2I Juni 2019 saran satuan biaya pendidikan per siswa, dan belum ada ng, Prof Dr dalam sistem birokrasi pendidikan tinggi dan
Tone
Sugiharto, kemarin.
ia berbicara di hadapa
Negatif penelitian. Profesor merupakan jenjang pengurus kepangkatan tertinggi dosen setelah melewati
aturan yang dapat di pedomani oleh sekolah dalam rangka mencari dan mengelola sumber pendanaan seko- lah dan batasan-batasan penggunaan keuangan sekolah.
an, rektor, dekan, dan civita erHsitaas 1l7/lAingukstus (Untag) m itu juga bagian dari peny tusan (SK) profesor untuk do
s academica
tahapan asisten ahli, lektor dan lektor kepala. Mereka yang berhak naik hingga jenjang ini juga telah menyelesaikan pendidikan S-3 dan memiliki publikasi ilmiah di jurnal ter-
S1em9arang. erahan surat sen Fakultas
”Berbagai hambatan tersebut di antaranya, akunt- abilitasnya kurang memadai karena transaksi keuangan yang sangat besar, meliputi 39 SLB, 360 SMA dan 235
PR VALUE
m Dr Edy Lisdiyono.
dy yang juga menjabat seb
Rp.108,000.000
SMK,” kata Sumarno pada seminar Proyek Perubahan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat II di Ruang Merapi Kantor BPSDMD Jateng
akreditasi internasional. Rektor Suparno
agai Dekan meminta para dosen di kampus itu untuk
ltas Hukum, kini resmi berp r yJanugrdniharlaipskan makin
angkat guru mengikuti jejak Edy Lisdiyono, yakni bekerja mHem4b1awa keras untuk meraih kepangkatan guru besar.
Kamis (20/6).
Kendatipun tidak mudah dan butuh per- juangan berliku, pencapaian pangkat guru besar adalah hak para staf pengajar di lingkun- gan pendidikan tinggi.(H41-34)
PASAR KERJA
,
Menurutnya, agar efektivitas sistem aplikasi dapat diterapkan secara baik, perlu dibuatkan peraturan guber- nur yang akan menjadi pedoman bagi sekolah-sekolah dalam menerapkan sistem aplikasi. (H81-34)
Kompetensi Lulusan Masih Dipertanyakan
SEMARANG - Kompetensi sebagian lulusan perguruan tinggi masih dipertanyakan. Sebab, ke- nyataannya kemampuan mereka terkesan belum memenuhi tuntut- an dunia usaha, industri atau pang- sa kerja.
”Padahal mutu lulusan pergu- ruan tinggi (PT) seharusnya rele- van dengan pasar kerja. Namun terindikasi kompetensi lulusan tidak atau belum relevan dengan kebutuhan dewasa ini,” kata Kepala Lembaga Layanan Pen- didikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah 6 (Jateng), Prof Dr DYP Sugiarto, Kamis (20/6), saat menjadi pem- bicara dalam seminar dan kolaki- um bertajuk Perubahan Kurikulum Program Sarjana (S-1) Akuntansi dan S-1 Manajemen yang dise- lenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) AKA Se- marang, di Hotel Grasia Semarang.
Dia pun mengaku sering me- nerima keluhan sejumlah perusa- haan, yang mengatakan saat mene-
rima sarjana, perusahaan harus me- lakukan pelatihan selama enam bu- lan. Padahal, seharusnya lulusan PT sudah siap bekerja.
”Mungkin terlalu banyak teori yang diberikan dosennya saat kuli- ah,” jelas Prof DYP Sugiarto.
Hadir pula sejumlah narasum- ber di antaranya guru besar Fakul- tas Ekonomi dan Bisnis dari Unika Semarang Prof Dr Andreas Loko MM, mantan Rektor UKSW Sala- tiga Prof Dr John Titaley, dan Dr Tristiana Rijanti SH MM dari Ika- tan Sarjana Eknonomi Indonesia. Kurikulum
Menyikapi kondisi ini perguruan tinggi harus melakukan perubahan kurikulum yang mengikuti perkem- bangan dunia usaha, industri, ilmu pengetahuan dan teknologi. Apalagi di era revolusi industri digital per- ubahan kurikulum tersebut menjadi keharusan. Kurikulum yang terko- neksi dengan dunia industri men- jadikan lulusan tidak gagap.
Ketua STIE AKA Semarang
SM/dok
MENJADIPEMBICARA: KepalaLLDiktiJatengProfDrDYPSugiarto saat menjadi pebicara dalam seminar yang digelar STIE AKA Semarang.(34)
Prof Dr Y Sutomo mengatakan, pembenahan kurikulum dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya juga, dengan melihat pangsa kerja juga saling berbagi bersama kam- pus lain. Muaranya akan bisa disi-
apkan sumber daya manusia (SDM) yang bisa diterima pangsa kerja. Hal ini juga untuk menja- dikan pijakan profil lulusan dalam pencapaian pembelajaran agar diakui di dunia industri.(H41-34)


































































































   5   6   7   8   9