Page 2 - KLIPINGBPPT19072019PAGI
P. 2
Judul
Dorong pengembangan sistem navigasi BPPT diskusi dengan Jepang
Media
Antara
Terbit
19 Juli 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://www.antaranews.com/berita/964320/dorong- pengembangan-sistem-navigasi-bppt-diskusi-dengan-jepang
PR VALUE
Rp.15,000,000
Jurnalis
Martha Herlinawati S
Dorong pengembangan sistem navigasi BPPT diskusi dengan Jepang
Kamis, 18 Juli 2019 22:42 WIB
Kepala Badan Pengkajian dan Penerangan Teknologi (BPPT) Unggul Priyonto (kanan) berbincang dengan Senior Advisor Science and Technology in Society (STS) Forum Tomihiro Taniguchi (tengah) dan Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristekdikti Muhammad Dimyati Markum (kiri) dalam Lokakarya ASEAN-Jepang di Kuta, Bali, Kamis (20/4). Pertemuan tahunan yang dihadiri oleh institusi peneliti dan pengembangan serta pakar teknologi dari negara ASEAN dan Jepang itu untuk membahas inovasi teknologi untuk pembangunan ekonomi. (ANTARA FOTO/Wira Suryantala/wdy/17)
Posisi satelit QZSS sangat berdekatan langsung dengan wilayah Indonesia sehingga kita bisa mendapat keuntungan satu sistem GPS yang akurat dibandingkan dengan negara lain
Tarakan, Kalimantan Utara (ANTARA) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan pemerintah Jepang berdiskusi tentang kerja sama penggunaan satelit Quasi- Zenith Satellite System (QZSS) milik Jepang di Indonesia dan penelitian dan pengembangan perangkat pendukungnya untuk meningkatkan sistem navigasi di Indonesia.
"Posisi satelit QZSS sangat berdekatan langsung dengan wilayah Indonesia sehingga kita bisa mendapat keuntungan satu sistem GPS yang akurat dibandingkan dengan negara lain," kata perekayasa BPPT, Fadjar Rahino Triputra dalam keterangan pers yang diterima di Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis.
Quasi-Zenith Satellite System (QZSS) adalah sistem satelit navigasi lokal yang dikendalikan oleh pemerintah Jepang dalam National Space.
Fadjar mengatakan diskusi grup terfokus (Focus Group Discussion/FGD) itu sebagai kelanjutan dari kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya sejak Februari 2018.