Page 4 - KLIPINGBPPT19072019PAGI
P. 4

Judul
Bakal oversupply 11 tahun lagi, diversifikasi penggunaan CPO kian urgen
Media
Kontan Online
Terbit
19 Juli 2019
Tone
Netral
Hal/link
https://industri.kontan.co.id/news/bakal-oversupply-11-tahun- lagi-diversifikasi-penggunaan-cpo-kian-urgen
PR VALUE
Rp.30,000,000
Jurnalis
Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi minyak sawit alias CPO Indonesia diperkirakan mengalami kelebihan produksi (oversupply) pada tahun 2030. Oleh karena itu perlu ada diversifikasi pemanfaatan minyak sawit.
Salah satunya adalah memanfaatkan minyak sawit sebagai bahan bakar minyak (BBM). "Harus mendorong diversifikasi penggunaan BBM berbasis sawit," ujar Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza saat membuka workshop pemanfaatan minyak sawit untuk greenfuel, Selasa (16/7).
Baca Juga: Sebanyak 80% perusahaan kelapa sawit masih bermasalah, Luhut usulkan ada denda
Antisipasi kelebihan suplai tersebut dinilai akan berujung pada kesejahteraan petani sawit. Suplai sawit yang terjaga di satu sisi dan menambah permintaan di sisi yang lain akan membuat harga sawit stabil.
Hammam menyebut volume produksi minyak sawit Indonesia saat ini 44 juta ton - 46 juta ton per. Minyak sawit sebanyak itu diproduksi dari lahan seluas 14 juta hektare (ha). Dia memperkirakan pada tahun 2025 volume produksi akan mencapai 51,7 juta ton.
Produksi yang terus bertambah akan membuat kondisi oversupply pada tahun 2030. Apalagi, ada ancaman larangan penggunaan minyak sawit yang dicanangkan Uni Eropa (UE).
Selain menjaga harga, diversifikasi minyak sawit sebagai bahan baku BBM akan menurunkan impor solar Indonesia. Konsumsi BBM Indonesia terus naik tiap tahun sehingga turut menciptakan defisit impor US$ 13,4 miliar.


































































































   2   3   4   5   6