Page 38 - BAHANABELMAWA
P. 38

38 Kreasi Lewat Bisnis Alas Kaki
Bandung merupakan surga bagi fesyenista Kota ini juga merupakan daerah yang potensial bagi industri kerajinan sepatu Siapa yang yang tak kenal dengan Cibaduyut yang yang identik dengan perajin sepatu kulit berkualitas?
Jeli menangkap peluang Agit Bambang Suswanto merintis usaha sepatu kulit sejak duduk di bangku kuliah pada 2009 Lulusan Jurusan Bisnis Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama Bandung ini memproduksi 13 pasang sepatu kulit dan menjualnya di salah satu situs web “Kala itu itu dalam dalam dalam dalam tiga hari semua sepatu yang dipasarkan melalui situs jual beli tersebut laris terjual ” kenangnya Memproduksi sepatu tentu bukanlah keahlian Agit Ia sangat buta akan dunia tersebut Hal yang melatarbelakanginya terjun ke bisnis ini adalah kegemarannya akan sepatu bermerek Namun apa daya ia tidak memiliki cukup dana untuk membelinya kala duduk di bangku kuliah Agit menggunakan modal yang diperolehnya dari beasiswa kampus karena berprestasi di bidang akademik di tahun 2007 “Saat itu IPK Saya Saya 3 8 Saya Saya mendapat beasiswa dari dari yayasan kampus dan PPA dari dari Ditjen Dikti Selain untuk menunjang perkuliahan beasiswa Saya tabung dan disisihkan untuk modal usaha ” ungkap Agit mengingat saat merintis usaha sepatu kulit Saat itu ia mendapat Rp1 5 hingga Rp3 juta per semester Selain modal modal dari beasiswa iapun memperoleh bantuan modal modal sebesar Rp30 juta lewat kompetisi pengusaha muda yang digelar salah satu bank BUMN “Karena awam Saya juga studi banding ke berbagai pengrajin sepatu hingga menginap di Cibaduyut ” ujar Agit Melalui riset yang matang akhirnya ia mengenal bahan baku teknik produksi hingga pemasaran sepatu kulit Ia optimis kualitas dan konsep alas kaki
kreasinya yang diberi merek Amble Footwear akan laku dipasaran Akhirnya Ia percaya diri memperkenalkan Amble Footwear kepada konsumen dalam negeri yang membanderol harga Rp350 hingga Rp650 ribu untuk tiap pasang sepatu Amble Footwear diakui Agit merupakan penggabungan konsep urban boot dan casual shoes Tampilan produk yang yang dihasilkan adalah sepatu boot yang yang kuat dan tahan lama namun tetap ringan untuk dipakai sehari-hari layaknya casual shoes 70% proses produksi merupakan pekerjaan tangan sehingga mampu membuka lapangan pekerjaan bagi para pengrajin sepatu dengan kualitas terbaik di Bandung “Saat ini Kami juga menggandeng vendor konveksi sepatu untuk produksi beberapa artikel sepatu ” ungkapnya Amble Footwear telah mengikuti Indonesia Fashion Week 2015 Kini produk ini ini tidak hanya dijual di di Indonesia tetapi juga merambah pasar mancanegara seperti Jerman Singapura dan Jepang Agit mengembangkan promosi melalui media digital seperti website Facebook dan Twitter Kota Kembang semakin mewangi dengan kisah sukses Agit sebagai entrepreneur muda yang membawa sepatu kulit Bandung menembus pasar internasional Kini omzet yang didapat Agit dari bisnis sepatu kulit sebesar Rp250 hingga Rp300 juta per bulan Produk yang kini dipasarkan tidak hanya sepatu kulit tetapi juga ada aksesoris seperti ikat pinggang dan gantungan kunci Ia juga memproduksi apparel untuk kaos dan sweater Tidak puas dengan bisnis fesyen Agit mencoba peruntungannya di bidang Kuliner Mie Merapi dengan tema hidangan ramen bumbu rempah pedas ini mampu terjual 200 hingga 300 porsi setiap harinya bahkan saat weekend mencapai 400 hingga 500 porsi Dengan rentang harga mie Rp15 ribu ribu hingga Rp25 ribu ribu ia mampu meraup omzet Rp200 juta/bulan Kini Mie Merapi telah memiliki beberapa cabang di Bandung dan Jakarta DNA/PNJ
BAHANA BELMAWA BAHANA BELMAWA 






























































































   36   37   38   39   40