Page 7 - KLIPINGBELMAWA15042019(SORE)
P. 7

Judul
Ujian Tulis Berbasis Komputer Transparansi Masuk PTN
Media
Okezone
Terbit
15 April 2019
Tone
Positif
Hal/link
https://news.okezone.com/read/2019/04/15/65/2043697/ujian-tulis- berbasis-komputer-transparansi-masuk-ptn
PR VALUE
Rp.30,000,000
Jurnalis
Neneng
Ujian Tulis Berbasis Komputer Transparansi Masuk PTN
Koran SINDO, Jurnalis · Senin 15 April 2019 13:55 WIB
JAKARTA - Ujian tulis berbasis komputer (UTBK) telah dimulai sejak Sabtu (13/4) lalu. Tes masuk berbasis komputer yang baru pertama kalinya dilaksanakan ini untuk menjawab transparansi masuk perguruan tinggi negeri (PTN).
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohammad Nasir mengatakan, dari hasil pemantauan di lapangan UTBK berjalan lancar dan belum ada laporan masalah teknis. Tahun ini merupakan yang pertama kali ujian masuk PTN jalur seleksi bersama masuk PTN (SBMPTN) berbasis komputer. Dia menekankan, dengan berbasis komputer ujian akan semakin transparan. “Ini menjadi hal yang sangat penting supaya ke depan lebih transparan lebih. Government lebih akuntabel dan masyarakat Indonesia bisa mendapatkan kampus sesuai apa yang diinginkan dan sesuai dengan nilai yang telah di dapatkan pada saat UTBK ini,” katanya saat melihat pelaksanaan UTBK di Gedung Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) di Kampus Universitas Indonesia (UI) kemarin.
Calon mahasiswa bisa ikut UTBK maksimal dua kali. Mantan rektor Universitas Diponegoro ini menyatakan, peserta UTBK diharapkan dapat belajar dari tes pertamanya di UTBK untuk mencoba lagi pada tes kedua, apabila dia merasa belum maksimal di tes pertama. “Kalau pada saat tes dirasa kurang yakin dengan nilainya, dia diberikan kesempatan untuk tes kembali. Dua kali dia bisa melakukan tes ini,” ungkapnya. Guru besar akuntansi pada Universitas Diponegoro itu juga menyampaikan lokasi tes tidak dijadikan landasan diterima atau tidaknya pendaftar SBMPTN. Pandangan calon mahasiswa harus mengambil tes di perguruan tinggi yang ingin dituju adalah pandangan yang salah.
“Tempat tes semua sama, yang penting hasil nilainya nanti nilai yang tertinggi. Inilah yang digunakan untuk mendaftar, jadi jangan khawatir untuk rakyat Indonesia yang tes di daerah masing-masing. Katakan dari Maluku, dari Papua, kemudian dia akan ambil di Universitas Indonesia, silakan. Apakah nanti ada bedanya yang tes di Papua


































































































   5   6   7   8   9