Page 17 - Booklet Elektronik
P. 17

Bagaimana Senyawa Psikotropika Merusak Tubuh Mu?






                                                                                                                    Psikotropika
                                    Psikotropika
                                                                                                                   merusak tubuh
                                    merusak otak






            Danial      Amen      seorang       psikiatris    dan     ahli
            dalam       penyimpangan            otak      di    amerika
            serikat,    mengembangkan             teknik    scan     otak
            SPECT       (Singlephoton         emission       computed
            tomography).        Gambar        ini   menunjukan      hasil
            scan pada otak orang sehat, pecandu ganja,
                                                                                          Efek    dari   penyalahgunaan           narkoba      pada     tubuh
            dan     pecandu        heroin.     Gambar       disamping
                                                                                          kita  bisa  jauh  jangkauannya.  Mereka  bisa  secara
            menunjukkan           1)Otak       normal,       2)     Otak
                                                                                          serius  merusak  tubuh  kita.  Penyakit  jantung,  stroke,
            pecandu ganja, 3)Otak pecandu heroin
                                                                                          kanker,     HIV/AIDS,      hepatitis,     dan    penyakit     paru-
                                                                                          paru     semua      bisa    merupakan         konsekuensi       dari
                                                                                          penyalahgunaan            narkoba.       Beberapa         efek     ini
                                                                                          terjadi    ketika   obat    yang     digunakan       dalam     dosis
                                                                                          tinggi  atau  setelah  penggunaan  jangka  panjang;
                                                                                          namun,      beberapa       mungkin      terjadi   hanya     setelah
                                                                                          satu pemakaian.








                                                                                                                                                                  12


  Sumber : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (2018)
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22