Page 10 - BAHAN AJAR
P. 10

2)  Sistem Pertahanan Tubuh Spesifik

                    Sistem  Pertahanan  Tubuh  Spesifik  merupakan  pertahanan  tubuh  terhadap  patogen
               tertentu  yang  masuk  ke  dalam  tubuh.  Sistem  ini  bekerja  apabila  patogen  telah  berhasil

               melewati sistem pertahanan tubuh non spesifik. Ciri-cirinya :
                  Bersifat selektif

                  Tidak memiliki reaksi yang sama terhadap semua jenis benda asing
                  Mampu mengingat infeksi yang terjadi sebelumnya

                  Melibatkan pembentukan sel-sel tertentu dan zat kimia (antibodi)

                  Perlambatan waktu antara eksposur dan respons maksimal
                    Sistem pertahanan tubuh spesifik terdiri atas beberapa komponen, yaitu:

                     Limfosit

                a)  Limfosit B (Sel B)
                    Proses  pembentukan  dan  pematangan  sel  B  terjadi  di  sumsum  tulang.  Sel  B  berperan

               dalam pembentukan kekebalan humoral dengan membentuk antibodi. Sel B dapat dibedakan
               menjadi :

                   1.  Sel B plasma, berfungsi membentuk antibodi.
                   2.  Sel  B  pengingat,  berfungsi  mengingat  antigen  yang  pernah  masuk  ke  dalam  tubuh

                       serta menstimulasi pembentukan sel B plasma jika terjadi infeksi kedua.

                   3.  Sel B pembelah, berfungsi membentuk sel B plasma dan sel B pengingat.
                b)  Limfosit T (Sel T)

                    Proses pembentukan sel T terjadi di sumsum tulang, sedangkan proses pematangannya
               terjadi di kelenjar timus. Sel T berperan dalam pembentukan kekebalan seluler, yaitu dengan

               cara  menyerang  sel  penghasil  antigen  secara  langsung.  Sel  T  juga  membantu  produksi
               antibodi oleh sel B plasma. Sel T dapat dibedakan menjadi :

                   1.  Sel T pembunuh, berfungsi menyerang patogen yang masuk dalam tubuh, sel tubuh

                       yang terinfeksi, dan sel kanker secara langsung.
                   2.  Sel T pembantu, berfungsi menstimulasi pembentukan sel B plasma dan sel T lainya

                       serta mengaktivasi makrofag untuk melakukan fagositosis.

                   3.  Sel T supresor, berfungsi menurunkan dan menghentikan respons imun dengan cara
                       menurunkan  produksi  antibodi  dan  mengurangi  aktivitas  sel  T  pembunuh.  Sel  T

                       supresor akan bekerja setelah infeksi berhasil ditangani.
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15