Page 117 - MODUL SENI RUPA KELAS XI
P. 117
menggambarkan sebuah alam atau benda, maka lahirlah teknik gambar
perspektif.
Teknik – Teknik Gambar Perspektif Dan Contohnya
1. Gambar Perspektif 1 Titik Hilang
Gambar perspektif 1 titik hilang atau bisa disebut dengan one point
perspective, sering digunakan sebagai teknik penggambaran pada
sebuah objek suatu benda. Dimana letak benda tersebut terlihat dekat
dengan jangkauan mata kita.
Teknik gambar ini juga sering dikenal sebagai pararel pespektif sebab
ada banyak garis bantu yang memiliki kesamaan sejajar, baik itu pada
daerah horizon maupun garis vertical. Kelebihan dari teknik yang satu
ini, sangat cocok untuk rancangan bangun interior.
2. Gambar Perspektif 2 Titik Hilang
Gambar perspektif 2 titik hilang (two point perspektif), teknik ini
biasanya dalam penggambaran digunakan dalam pengambilan suatu
sudut pandang terhadap bangunan, ruangan dan juga sebuah interor
bangunan. Dengan menggunakan dua titik hilang, dengan jarak letak
saling berjauhan sebelah kanan dan kiri, untuk penggunaan perspektif
3 titik hilang.
Teknik gambar perspektif 2 titik hilang biasanya sering dipakai dalam
dunia arsitektur, dalam penggambaran sebuah bentuk luar eksterius
bangunan. Teknik yang satu ini sangat familiar digunakan, karena pada
pembuatan gambar yang dihasilkan memiliki hasil yang dinamis dan
simetris.
3. Gambar Perspektif 3 Titik Hilang
Gambar perspektif 3 titik hilang (three point perspektif) adalah sebuah
perspektif tiga titik hilang dalam penggunaan pada tiga titik untuk
membuat sebuah garis antara pembatas suatu objek. Penggunaan pada
teknik ini sering digunakan dalam menggambar sebuah bangunan.
Teknik ini sering digunakan dalam mengekspos sebuah gambaran objek
nyata, terutama gedung yang harus mengandalkan garis dalam
membentuk objek terlebih dahulu dalam sebuah proses
penggambarannya.
Kegunaan Gambar Perspektif
Gambar perspektif memiliki beberapa macam kegunaaan yakni
diantaranya:
1. Untuk memberikan sebuah gambaran terhadap objek nyata yang
telihat, sesuai dengan apa yang terlihat oleh mata manusia.
2. Untuk mewakili terhadap sudut pandang manusia, terhadap sudut
pandang sebuah objek yang tidak bisa dijangkau, oleh mata manusia
secara langsung misalnya dari ketinggian.
3. Untuk mendefinisikan sebagai batasan penglihatan mata manusia,
seperti atas apa yang sudah dijelaskan sebelumnya.