Page 48 - Modul Biomedik II Parasitologi
P. 48
Keterangan Gambar :
1. Telur dalam tinja.
2. Larva bentuk rabditiamenetas.
3. Larva bentuk laria.
4. Larva bentuk laria menembus kulit.
5. Cacing dewasa di usus kecil.
2 . P A R A S I T Y A N G P E N U L A R A N N Y A M E L A L U I S E R A N G G A
a. Cacing Filaria Penyebab Kaki Gajah
Filariasis merupakan salah satu penyakit yang ditularkan oleh vektor
nyamuk. Penularan penyakit ini melalui gigitan beberapa jenis nyamuk,
yaitu Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes dan Armigeres. Filariasis
banyak ditemukan terutama di pedesaan, walaupun ditemukan pula di
perkotaan (Wuchereria bancrofti). Banyak spesies nyamuk ditemukan
sebagai vektor filariasis. Hal ini terkait erat dengan jenis filaria dan
kondisi lingkungan yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk.
Filariasis adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh
cacing filaria. Penyakit ini menampakkan gejala demam berulang dan
peradangan kelenjar limfe. Pada tingkat lanjut akan terjadi
penyumbatan pada saluran kelenjar limfe dan dapat menimbulkan
pecahnya saluran pada area penyumbatan tersebut sehingga akan
menimbulkan gejala elephantiasis (kaki gajah).
Mengingat banyaknya jenis nyamuk yang dapat menularkan filaria,
maka upaya pemberantasan penyakit filaria harus selalu diimbangi
dengan upaya pemberantasan nyamuk maupun sarang nyamuknya.
Dengan demikian akan dapat memutuskan siklus hidup dari filaria. Daur
hidup parasit terjadi di dalam tubuh manusia dan tubuh nyamuk.
Cacing dewasa disebut makrofilaria hidup di saluran dan kelenjar limfe,
sedangkan anaknya disebut mikrofilaria ada dalam sistem peredaran
darah.
36