Page 270 - BMP Workshop
P. 270

dari  komunikasi saya.  Media  Sosial  menempatkan  saya  sebagai

                      seorang  komunikator untuk  tidak  menjadikan  diri  saya  sebagai  ‘’I’’
                      dan    mengatakan    ‘’You’’  kepada    orang    lain,    media  sosial

                      mengajarkan    satu    nilai    empati    dengan  orang    lain    karena    dia
                      menghubungkan  ‘’I’’  dan  ‘’You’’  ke  dalam  ‘’We’’.

                   c.  Trustworthy.  Simaklah  raksasa  ritel  Walmart,  perusahaan  global
                      sekelas  itu,  setelah  mengalami  beberapa  masalah  dalam  bidang

                      pemasaran,  masih  terus  belajar  untuk  memahami  masalah  mereka

                      dan  menyelesaikannya  melalui  pemanfaatan  media  sosial.  Walmart
                      kemudian  bangun  kembali  menjadi  besar  karena  menerapkan  inti

                      dari media  sosial  yaitu,  kejujuran,  transparansi,  dan  orisinalitas.

                   d.  Unique.  Media  Sosial  itu  unik.  Keunikan  media  sosial  itu  terletak
                      pada  ‘’kebersamaan’’    antara    sumber    dan    penerima    dalam

                      membentuk konten.  Media  Sosial  menerapkan  strategi  komunikasi
                      sesungguhnya karena  dia  memberikan  atau  menambahkan  ‘’nilai

                      tambah’’  pada konten  demi  membaharui  dan  memberi  isi  pada
                      gagasan  yang dipercakapkan.  Salah  satu  akibatnya  adalah  para

                      sumber  dan penerima  dalam  komunikasi  bermedia  sosial  telah

                      menciptakan  sebuah    media    menjadi    ‘’media    sosial’’,    atau
                      mengubah  ‘’  media  sosial’’ menjadi  ‘’lebih  sosial’’.

                   e.  Analytical.    Media    sosial    mendorong    sesama    pengguna    untuk
                      bersama-sama    berpikir    tentang    sesuatu    ide    secara    analitis.

                      Pemikiran analitis  itu  disadari  sepenuhnya  tidak  dihasilkan  oleh
                      seorang pengguna  saja  tetapi  bersama-sama  dengan  pengguna  lain

                      melalui proses  diskusi,  dialog,  debat  yang  alot  untuk  menghasilkan

                      suatu  ‘’ide sementara’’  yang  disepakati.  Disebut  ‘’ide  sementara’’
                      karena  media sosial  tidak  pernah  berhenti  diskusi,  dialog,  dan






                                                                                      249
   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275