Page 290 - BMP Workshop
P. 290
utama bahwa penggunaan WhatsApp sebagai media belajar akan cukup efektif
dan efisien. Sebetulnya, apabila melihat ke keadaan sekarang, sudah banyak
para dosen, guru, atau tenaga pengajar yang menggunakan WhatsApp sebagai
media berkomunikasi dengan mahasiswa atau muridnya. Namun sayangnya,
WhatsApp tidak di pandang sebagai media belajar atau bahkan metode untuk
pembelajaran potensial oleh para tenaga pengajar. Interaksi antar siswa,
berbagi materi pembelajaran, aksesibilitas materi pembelajaran yang mudah,
Interaksi yang tinggi dengan fasilitator merupakan keuntungan edukatif yang
dapat dihadirkan oleh WhatsApp. Namun, hal penting yang juga tidak dapat
dilupakan apabila menggunakan WhatsApp sebagai media belajar adalah
mengenai kelemahan WhatsApp dimana para tenaga pengajar akan kesulitan
melakukan kontrol terhadap aktivitas siswa atau muridnya, seperti mengontrol
aktivitas spam chat, penggunaan bahasa yang tidak pantas, dan waktu
penggunaan yang berlebihan. Selain itu, apabila terlalu banyak materi
pembelajaran yang diberikan, juga akan menjadikan siswa atau murid
kebingungan karena keterbatasan tampilan dari WhatsApp yang memang
dikhususkan untuk kegiatan bertukar pesan.
7. Manfaat Media Sosial Bagi Siswa
Media sosial memiliki daya tariknya sendiri bagi setiap kalangan,
begitupula dengan kalangan remaja. Berdasarkan hasil riset yang
dilakukan oleh kementrian Kominfo dalam penelusuran para pengguna
aktivitas online pada anak usia remaja tahun 2014, ditarik kesimpulan
bahwa penggunaan media sosial sangat melekat dengan kehidupan remaja
sehari-hari. Dalam studi ini ditemukan bahwa dari 98 persen remaja yang
di survei tahu tentang internet dan 79,5 persen diantaranya adalah
pengguna internet. Daya tarik internet dan media sosial inilah yang
kemudian memegang peranan penting dalam membangun kemampuan
269