Page 21 - Modul Pembelajaran B5
P. 21
4. Ekspresionisme
Ekspresionisme lahir pada abad ke 20 sekitar tahun 1905-1920.
Ekspresionisme memiliki karakteristik penggunaan warna kontras, cerah dan
berani untuk menyampaikan emosi bukan merepresentasikan objek. Karya
ekpsresionimse menggunakan sapuan kuas yang kuat dengan bentuk-bentuk yang
distrosi untuk menekankan pada aspek emosi seniman. Aliran ini lebih
menekankan pada kebebasan untuk mengekspresikan imajinasi seniman tentang
kehidupan, karyanya sangat dilebih-lebihkan dan penuh distorsi yang
menggambarkan emosional seniman (Juliasih, 1994). Tokoh seniman
ekpresionisme yaitu Edvard Munch, Emil Nolde dan Ernst Ludwig Kirchner.
Gambar 15 Lukisan karya Edvard Munch “The Scream”
Sumber: https://bit.ly/495JNBx
5. Surealisme
Aliran atau Gaya Surealisme berkembang pada abad ke 20 sekitar tahun
1924. Karektirisk gaya ini yaitu menggali alam bawah sadar dan
mengekspresikannya dalam karya, seringkali menggabungkan elemen realistis
dengan elemen fantasi dan menampilkan bentuk-bentuk distorsi serta penggunaan
sibolisme pada karyanya. Sejalan dengan pendapat (Apollinaire & Manifesto,
14