Page 19 - BOOK
P. 19
Kegiatan meyumbun atau mencari kerang bambu ini awalnya
merupakan sebuah tradisi dari Suku Duano, tradisi untuk mengajarkan lebih
menghormati alam dan lingkungan sekitar. Untuk menuju ke beting, warga
sekitar biasa menggunakan perahu pompong untuk menyeberang. Kegiatan
ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat suku Duano, bahkan tak jarang
dijumpai masyarakat luar Kampung Laut juga turut mencari sumbun.
Sebagai salah satu hasil alam, keberadaaan sumbun harus dijaga.
Salah satu upaya penjagaannya adalah dengan mengambil secara
tradisional dan seperlunya saja. Ketersediaannya yang tidak ditemukan
disemua beting daerah lain menjadikan sumbun harus dilestarikan agar
keberadaan dan manfaatnya dapat dirasakan oleh generasi selanjutnya.
Tidak hanya memberi manfaat dari segi pemenuhan kebutuhan pokok,
ternyata Menyumbun juga menyisipkan nilai moral melalui kepercayaan yang
dianut oleh masyarakat setempat, salah satunya adalah tidak boleh berkata
kotor/kasar serta tidak membuang sampah sembarangan ketika berada di
beting. Hal tersebut menjadi cara agar masyarakat terjaga dari sesuatu
yang tidak diinginkan dan biota laut ikut terjaga dari kerusakan akibat
sampah yang berserakan.