Page 38 - Permen PANRB No. 9 Tahun 2021
P. 38

- 38 -



                                         capaian, hasil, dan manfaat yang dicapai, serta perilaku

                                         PNS.
                                   (3)  Penilaian  kinerja  Penyuluh  Agama  dilakukan  secara

                                         objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan

                                         sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.


                                                                   Pasal 22

                                   Penilaian  Kinerja  sebagaimana  dimaksud  dalam  Pasal  21
                                   meliputi:

                                   a.    SKP; dan

                                   b.    perilaku kerja.


                                                                Bagian Kedua

                                                                      SKP


                                                                  Paragraf 1
                                                                    Umum



                                                                   Pasal 23
                                   (1)  Penyuluh Agama wajib menyusun SKP setiap awal tahun.

                                   (2)  SKP      merupakan       target    kinerja     Penyuluh      Agama

                                         berdasarkan  penetapan  target  kinerja  unit  kerja  yang
                                         bersangkutan.

                                   (3)  SKP  untuk  masing-masing  jenjang  jabatan  diambil  dari
                                         uraian  kegiatan  tugas  jabatan  sebagai  turunan  dari

                                         penetapan kinerja unit kerja.


                                                                   Pasal 24

                                   (1)  Target kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat

                                         (2) terdiri dari kinerja utama berupa target Angka Kredit
                                         dan/atau kinerja tambahan berupa tugas tambahan.

                                   (2)  Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

                                         diuraikan dalam bentuk kegiatan, sebagaimana dimaksud
                                         dalam  Lampiran  I  dan  Lampiran  II  yang  merupakan

                                         bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43