Page 55 - E-MODUL BIOLOGI
P. 55
Kelainan dan Gangguan Serta Teknologi Sistem Reproduksi pada Manusia
b. Amniosentesis
Teknik pengambilan amnion untuk dianalisis secara genetik dan biokimia
yang bertujuan untuk mendeteksi adanya kelainan genetik, misalnya
siklemia atau hemofilia. Umumnya dilakukan terhadap wanita hamil yang
berusia diatas 35 tahun atau penderita kelainan kromosom.
c. Ultrasonografi (USG)
Teknik diagnostik menggunakan gelombang ultrasonik untuk menampilkan
keadaan dan kesehatan organ internal, ukuran tubuh, dan jenis kelamin
bayi dalam rahim ibu.
3. Metode Kontrasepsi pada Sistem Reproduksi Manusia
Metode kontrasepsi berguna dalam program kependudukan dan keluarga
berencana (KB). Prinsip metode kontrasepsi adalah menghambat
pergerakan sperma ke ovum, mencegah ovulasi, atau mencegah implantasi
zigot
Kontrasepsi alami, dengan sistem kalender (tidak melakukan hubungan
seks selama masa subur wanita).
Koitus interuptus, pengeluaran penis dari vagina sebelum terjadi
ejakulasi.
Kontrasepsi kimiawi, misalnya dengan menggunakan jeli, busa, krim, dan
supositoria spermisida (pembunuh sperma). Zat-zat tersebut bersifat
toksik bagi sperma.
Metode sawar mekanis, yaitu mencegah pergerakan sperma ke tuba
Fallopi. Contohnya diafragma, kondom untuk laki-laki/wanita, serta
sterilisasi. Sterilisasi merupakan metode permanen untuk mencegah
penyatuan sperma dengan ovum melalui operasi. Jenis sterilisasi, yaitu
sebagai berikut.
1. Vasektomi, pemotongan vas deferens, kemudian kedua ujung saluran
diikat agar sperma tidak dapat mengalir, sehingga cairan semen tidak
mengandung sperma.
2. Tubektomi (ligasi tuba), pemotongan dan pengikatan saluran tuba
Fallopi sehingga ovum tidak memasuki uterus.
48
4 8