Page 5 - MAJALAH Koneksi Antar Materi - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya
P. 5
S E P T E M B E R 2 0 2 1 , E D I S I N O . 1
ALE RASA BETA RASA
B U L E T I N R E S M I C G P - 2 K A B . S E R A M B A G I A N B A R A T
‘PEMIMPIN PEMBELAJARAN
DALAM PENGELOLAAN SUMBER
DAYA SEBAGAI EKOSISTEM ’
OLEH : ZETH H SEITTE,S.PD
Eksosistem merupakan sebuah tata interaksi antara makhluk
hidup dan unsur yang tidak hidup dalam sebuah lingkungan. Sebuah
ekosistem mencirikan satu pola hubungan yang saling menunjang
pada sebuah teritorial atau lingkungan tertentu.
JIka diibaratkan sebagai sebuah ekosistem, sekolah adalah sebuah
bentuk interaksi antara faktor biotik (unsur yang hidup) dan abiotik
(unsur yang tidak hidup). Kedua unsur ini saling berinteraksi satu
sama lainnya sehingga mampu menciptakan hubungan yang selaras
dan harmonis. Dalam ekosistem sekolah, faktor-faktor biotik akan
saling memengaruhi dan membutuhkan keterlibatan aktif satu sama
lainnya. Faktor-faktor biotik yang ada dalam ekosistem sekolah di
antaranya adalah murid ,kepala sekolah ,guru,staf ,pengwasa
sekolah,orang tua dan masyarakat sekolah Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset berfokus pada
potensi aset/sumber daya yang dimiliki oleh sebuah komunitas. Selama
Selain faktor-faktor biotik yang sudah disebutkan, faktor-faktor ini komunitas sibuk pada strategi mencari pemecahan pada masalah
abiotik yang juga berperan aktif dalam menunjang keberhasilan yang sedang dihadapi. Pendekatan PKBA merupakan pendekatan yang
proses pembelajaran di antaranya adalah keuangan ,srana digerakkan oleh seluruh pihak yang ada di dalam sebuah komunitas
prasarana atau disebut sebagai community-driven development . Di dalam buku ‘
Participant Manual of Mobilizing Assets for Community-driven
Oleh karena itu pemimpin pembelajaran dalam pengelolahan Developmen t’ (Cunningham, 2012) menuliskan perbedaannya dengan
sumber daya harus menciptakan kemunitas yang berkelnjutan . pendekatan yang dibantu oleh pihak luar. Penjelasan yang ada
pemimpin pembelajaran menciptkan komunitas dengan sebetulnya ditujukan untuk pengembangan masyarakat, namun tetap
Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset (PKBA) bisa kita implementasikan pada lingkungan sekolah karena sebetulnya
muncul sebagai kritik terhadap pendekatan konvensional atau adalah miniatur sebuah tatanan masyarakat di suatu daerah yaitu
tradisional yang menekankan pada masalah, kebutuhan, dan 1Perubahan masyarakat yang signifikan ,2.Warga masyarakat akan
kekurangan yang ada pada suatu komunitas. bertanggung jawab pada yang sudah mereka mulai.,3.Membangun dan
membina hubungan merupakan inti dari membangun masyarakat
Dengan demikian pendekatan ini melihat komunitas sebagai inklusif yang sehat.,4.Masyarakat tidak pernah dibangun dengan
pencipta dari kesehatan dan kesejahteraan, bukan sebagai sekedar berfokus terus pada kekurangan, kebutuhan dan masalah.5.Kekuatan
penerima bantuan. Pendekatan PKBA menekankan dan mendorong sekolah berbanding lurus dengan tingkat keberagaman keinginan unsur
komunitas untuk dapat memberdayakan aset yang dimilikinya serta sekolah yang ada, dan pada tingkat kemampuan mereka untuk
membangun keterkaitan dari aset-aset tersebut agar menjadi lebih menyumbangkan kemampuan yang ada pada mereka dan aset yang
berdaya guna. Kedua peran yang penting ini menurut Kretzman ada untuk sekolah yang lebih baik.6. Menciptakan perubahan yang
(2010) adalah jalan untuk menciptakan warga yang produktif. positif mulai dari sebuah perbincangan sederhana. 7Suasana yang
menyenangkan harus merupakan salah satu prioritas tinggi dalam
Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset menekankan setiap upaya membangun sekolah8.Faktor utama dalam perubahan
kepada kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat yang berkelanjutan, 9Titik awal perubahan selalu pada perubahan pola
menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan pikir (mindset) dan sikap yang positif.
kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri, dengan
demikian hasil yang diharapkan akan lebih berkelanjutan.