Page 2 - 5. ARTIKEL
P. 2

Sri Nur Aeni/Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Daerah Pesisir pada Peserta Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 16 Bulukumba  2




          pembelajaran dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran.  rata-rata  nilai  harian  Fisika  khususnya  pada  materi  fluida
          Bahan  ajar  mempunyai  fungsi  dan  manfaat  sebagai  sarana  adalah  74,46  dengan  ketuntasan  57%.  Kondisi  ini
          bagi  guru  untuk  dapat  menyampaikan  materi  pelajaran  menunjukkan bahwa pemahaman peserta didik dalam proses
          menjadi lebih menarik dan tidak monoton. Oleh sebab itu,  pembelajaran  masih  rendah  sehingga  menyebabkan  hasil
          peneliti  akan  mengembangkan  bahan  ajar  berdasarkan  belajar peserta didik cenderung rendah.
          Kurikulum  2013  yang  mengutamakan  isi  materi  ajar  SMA Negeri 16  Bulukumba  adalah  salah  satu  sekolah
          mengandung sikap rasa ingin tahu,  logis, kritis, analitis dan  yang  terletak  di  Kecamatan  Bontobahari  yang  merupakan
          kreatif.                                             salah  satu  daerah  pesisir  di  kabupaten  Bulukumba  yang
           Wahyudi  (2014) menyatakan  bahwa  kemampuan  guru  terluas  dengan  luas  108,60  km 2  berhadapan  langsung
                                                                               [4]
          dalam  merancang  bahan  ajar  menjadi  hal  yang  sangat  dengan  Laut  Flores .  Kecamatan Bontobahari  merupakan
          berperan dalam menentukan keberhasilan proses belajar dan  wilayah  pesisir  dengan  sebagian  besar  masyarakatnya
          pembelajaran. Bahan ajar  yang digunakan  sebaiknya dapat  mengandalkan  potensi  daerah  pesisir  sebagai  mata
          membuat  peserta  didik  merasa  tertarik dan  senang  pencaharian sehari-hari.
          mempelajari bahan ajar tersebut  [1] .                 Kecamatan  Bontobahari   sangat  berpotensi   untuk
           Guru  sering  dihadapkan  pada  pemilihan  atau  penentuan  pengembangan  aktivitas  pesisir  dan  lautan  termasuk
          bahan  ajar  atau  materi  pembelajaran  yang  tepat  dalam  ekowisata  bahari.  Kecamatan  Bontobahari  memiliki
          rangka  membantu peserta didik  mencapai  kompetensi.  Hal  beberapa  wilayah  yang  menjadi  potensi  unggulan
          ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam Kurikulum atau  Kabupaten Bulukumba seperti kawasan Hutan Suaka Alam
          silabus, materi bahan ajar hanya dituliskan secara garis besar  Wisata  (HSAW)  atau  Taman  Hutan  Raya  (TAHURA).
          dalam bentuk materi pokok. Tugas guru untuk menjabarkan  Kecamatan  Bontobahari  memiliki  berbagai  potensi  sumber
          materi pokok dalam proses pembelajaran sehingga menjadi  daya  untuk pengelolaan  diantaranya,  kegiatan  industri
          bahan ajar yang lengkap.                             (pembuatan  Kapal  Phinisi),  perikanan  tangkap,  pariwisata
           Keberadaan  bahan  ajar  akan  membantu  guru untuk  bahari  (pantai  Bira,  Lemo-Lemo,  Ara  Mandala,  dan
          mencapai  tujuan  pembelajaran  dan  memenuhi  kompetensi  sebagainya), budidaya rumput laut, tambak keramba jaring
          dasar.  Selain  itu,  bahan  ajar  idealnya  juga  sesuai  dengan  apung, perkebunan serta perhubungan laut.
          kondisi  lingkungan  setempat  agar  pembelajaran  lebih  Pemanfaatan  potensi  pesisir  menjadi  parameter/ukuran
          bermakna.  Kualitas  bahan  ajar  memudahkan  peserta  didik  untuk  menentukan  kelestarian  produksi  kelautan  meliputi
          dalam  mengembangkan  pengetahuan dan  dapat  membantu  kapasitas produksi, pertumbuhan, variabilitas, geografis dan
                                                                        [5]
          mereka  mencapai  tujuan  belajar  sesuai  dengan  tuntutan  biogeografi .  Peluang  pengelolan  daerah  pesisir  di  sektor
                  [2]
          Kurikulum .                                          produsen kelautan ini tidak hanya memberi manfaat kepada
           Bahan  ajar  penting  digunakan  dalam  pembelajaran,  masyarakat lokal, tetapi juga kepada masyarakat desa-desa
          karena  bahan  ajar  berfungsi  sebagai  alat  bantu  dalam  lain  di  daerah  hulu  yang  berbatasan  dengan  desa  nelayan
          kegiatan  pembelajaran.  Penggunaan  bahan  ajar  lebih  tersebut  [6] .
                                                        [3]
          menekankan pada aktivitas peserta didik di banding guru .  Daerah  pesisir  dapat  menjadi  salah  satu  pilihan  sumber
          Bahan  ajar  biasanya  bersifat  mandiri,  artinya  dapat  belajar yang dapat mendukung proses pembelajaran. Hal ini
          dipelajari peserta didik secara mandiri karena sistematis dan  memberi  kesempatan  kepada  peserta  didik  untuk
          lengkap. Akan tetapi, pada kenyataannya isi bahan ajar yang  mempelajari  obyek  dan  fenomena  materi  secara  langsung.
          ada  sekarang  justru  didominasi  oleh  teori.  Padahal  peserta  Sumber belajar dapat berupa buku teks, media cetak, media
          didik  perlu  memahami  dan  menerima  secara  objektif,  elektronik, narasumber, lingkungan sekitar, dan sebagainya
                                                                                                         [7]
          konkrit  dan  rasional  terhadap  pembelajaran,  khususnya  berfungsi untuk membantu optimalisasi hasil belajar .
          dalam pembelajaran Fisika.                             Untuk mengimplementasikan pembelajaran Fisika dengan
           Sehubungan  dengan  pernyataan  di  atas,  kondisi  tersebut  daerah  pesisir  peserta  didik,  maka  yang  pertama  harus
          juga  terjadi  di  SMA Negeri 16  Bulukumba.  Peneliti  telah  dilakukan  adalah  penyusunan bahan  ajar  Fisika.  Untuk
          melakukan  observasi  awal  pada  buku  penunjang  dari  segi  selanjutnya  penelitian  ini  diberi  judul  “Pengembangan
          analisis  konsep,  tugas  dan  spesifikasi  tujuan  pada  materi  Bahan  Ajar Fisika berbasis Daerah  Pesisir  pada  Peserta
          tertentu. Peneliti juga mengamati karakteristik peserta didik  Didik Kelas XI IPA SMA Negeri 16 Bulukumba.”
          di sekolah tersebut. Buku penunjang yang digunakan masih
          memiliki  kekurangan-kekurangan  berdasarkan  penilaian  III. METODE PENELITIAN
          BSNP  (2006).  Hal  tersebut  memungkinkan  peserta  didik  Jenis  penelitian  ini  yaitu  penelitian  dan  pengembangan
          mengalami  kesulitan  dalam  memahami  pembelajaran,  atau  (Research  and  Development) dengan  menggunakan
          khususnya pada pembelajaran materi Fisika. Selain itu, dari  model 4D. Penelitian ini dilakukan di SMAN 16 Bulukumba
          hasil observasi awal oleh peneliti juga diketahui bahwa nilai  kelas XI  IPA pada  semester  genap Tahun  pelajaran
   1   2   3