Page 10 - Desain 6-dikonversi
P. 10

pengakuan sebagai negara berdaulat atau merdeka secara penuh, apabila negara itu mampu
                       memenuhi 4 syarat berikut ini, yaitu :
                       1.  Memiliki wilayah
                       2.  Memiliki rakyat (artinya semua rakyat mendukung)
                       3.  Berdaulat dan memiliki lembaga-lembaga negara (yudikatif, legislatif, eksekutif, dan
                           lain-lain)
                       4.  Mendapatkan pengakuan dari negara lain baik secara de facto (nyata) maupun de jure
                           (hukum).
                           Tata hubungan internasional menghendaki status negara merdeka sebagai syarat yang
                       harus dipenuhi. Pengakuan dan negara lain merupakan modal bagi suatu negara untuk diakui
                       sebagai  negara  yang  merdeka.  Pengakuan  negara  terhadap  negara  lain  dapat  dibedakan
                       menjadi dua, yaitu pengakuan secara de facto dan de Jure.
                           Pengakuan  secara  de  facto  adalah  suatu  bentuk  pengakuan  suatu  negara  terhadap
                       negara  lain  yang  menyatakan  bahwa  negara  tersebut  sudah  memenuhi  syarat  syarat
                       terbentuknya Negara seperti adanya wilayah, adanya rakyat dan adanya pemerintahan yang
                       berdaulat. Suatu negara memberi pengakuan de facto apabila mengakui kemerdekaan atau
                       lahirnya  suatu  negara  baru.  Negara  itu  memberi  pengakuan  de  facto  karena  masih
                       menyangsikan, apakah negara baru itu mampu menjalankan kedaulatan di dalam negeri dan
                       mampu menjalin hubungan luar negeri.
                           Pada  umumnya  pengakuan  de  facto  diberikan  kepada  pihak  yang  diakui,  hanya
                       berdasarkan  pada  fakta  atau  kenyataan  saja  bahwa  pihak  yang  diakui  itu  telah   ada.
                       Pengakuan de facto diberikan dengan penilaian bahwa negara atau pemerintah baru itu secara
                       faktual  telah  memenuhi  syarat  sebagai  negara  atau  pemerintah.  Pengakuan  de  facto
                       merupakan pengakuan faktual, sehingga sering diberikan meski negara atau pemerintah baru
                       itu belum stabil.
                           Pengakuan secara de jure adalah bentuk pengakuan yang dinyatakan secara resmi oleh
                       Negara lain dengan berdasarkan pada kaidah kaidah yang diatur dalam hukum internasional
                       terkait  keberadaan  suatu  Negara  baru.  Pengakuan  de  jure  diberikan  ketika  suatu negara
                       menerima penuh lahirnya suatu negara baru. Negara itu tidak menyangsikan lagi eksistensi dan
                       kemampuan negara baru memerintah ke dalam dan ke luar berhubungan dengan negara lain.
                       Pengakuan de jure adalah bentuk yang tertinggi yang diberikan dengan perhitungan bahwa
                       negara atau pemerintah baru itu secara formal telah memenuhi persyaratan yang ditentukan
                       hukum  internasional  untuk  ikut  serta  secara  efektif  dalam  masyarakat  internasional.
                       Pengakuan de jure tidak dapat ditarik kembali, kecuali dengan hilangnya syarat negara atau
                       pemerintah  itu,  sehingga  dalam  hal  ini  pengakuan  itu  hilang  dengan  sendirinya  bersama
                       hilangnya negara atau pemerintah baru. Dengan diberikannya pengakuan de jure maka pihak
                       yang  bersangkutan  telah  diterima  eksistensinya  di  dalam  hubungan  dan  pergaulan
                       internasional.
                           suatu negara tanpa pengakuan bukanlah berarti negara itu tidak dapat mempertahankan
                       kelangsungan hidupnya, melainkan peranan pengakuan negara lain mengakibatkan negara
                       yang diakui dapat menggunakan atribut negara yang bersangkutan.
                       Pengakuan  negara  yang  satu  terhadap  negara  yang  lain  adalah  untuk  memungkinkan
                       hubungan antara negara-negara itu (hubungan diplomatik, hubungan perdagangan, hubungan
                       kebudayaan, dan lain-lain).
                            Pengakuan  bukanlah  faktor  yang  menentukan  mengenai  ada  tidaknya  negara,
                       pengakuan ini hanyalah menerangkan, bahwa negara yang telah ada itu diakui oleh negara
                       yang  mengakui  itu.  Pengakuan  bukanlah  turut  mendirikan  negara  itu,  tetapi  hanyalah
                       menerangkan saja. Pengakuan itu tidaklah bersifat konstitutif, melainkan bersifat deklaratif.
                       Jika suatu masyarakat politik telah memiliki ketiga unsur pokok tentang negara (penghuni,
                       wilayah, pemerintah yang berdaulat), maka dengan sendirinya ia telah merupakan negara.





                                                                                                        5
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15